Senin, 1 September 2025

AS Mendakwa 2 Warga China Setelah Meretas Data Perusahaan Militer dan Penelitian Covid-19 Dunia

Amerika Serikat meminta China menutup konsulat di Houston, imbas dari dakwaan peretasan oleh warga China terhadap perusahaan-perusahaan dunia.

Penulis: Haris Chaebar
Editor: haerahr
Kompas.com
Ilustrasi perseteruan antara Amerika Serikat dan China. Ketegangan hubungan kini tajam setelah AS mendakwa 2 warga China yang dituding telah meretas data covid-19 dan data militer. 

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Hubungan diplomatik antara dua negara besar, Amerika Serikat (AS) dan China, semakin memburuk.

Saling tuduh terkait dalang penyebaran pandemi Covid-19 dan perang dagang membuat hubungan dua negara ini selalu panas sepanjang berjalannya tahun 2020 ini.

Memburuknya relasi antara Amerika Serikat dan China kini semakin menjadi-jadi.

Kini diketahui Amerika Serikat memerintahkan China untuk segera menutup konsulatnya di Houston.

Peringatan itu diberikan di tengah tuduhan aksi mata-mata yang dilakukan China.

Ini menandakan kemunduran sangat dramatis dalam hubungan antara dua ekonomi terbesar dunia tersebut

Baca: AS Tuding China Jadi Mata-Mata dan Curi Kekayaan Intelektual, Minta Tutup Konsulat di Houston

Baca: Terapkan Kerja Paksa Terhadap Muslim Uighur, 11 Perusahaan China Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

Ilustrasi hacker.
Ilustrasi hacker. (Pixabay)

Sebelumnya, Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS) mendakwa dua warga negara China karena meretas kontraktor pertahanan, peneliti virus corona baru, dan perusahaan lain di seluruh dunia.

BACA SELENGKAPNYA --->

Sumber: TribunnewsWiki
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan