Virus Corona
Tak Percaya Virus Corona Ada, 14 Anggota Keluarga Positif Covid-19 dan 1 Orang Meninggal di Texas
Sekira 14 anggota keluarga terinfeksi virus corona dan satu orang meninggal setelah mengadakan pesta perayaan kelahiran cucu di Texas, Amerika Serikat
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Sekira 14 anggota keluarga terinfeksi virus corona dan satu orang meninggal setelah mengadakan pesta perayaan kelahiran cucu di Texas, Amerika Serikat (AS).
Mengutip dari Daily Mail, Tony Green (43) dari Dallas dan keluarganya mengadakan pesta perayaan pada 13 Juni 2020.
Perayaan tersebut dihadiri lebih dari selusin anggota keluarga, termasuk ayah mertua Rafael Ceja, nenek hingga saudara perempuan pasangannya.
Baca: Cegah Penyebaran Corona, Kebun Binatang di Texas Ini Bakal Terapkan Konsep Drive-Thru
Baca: Minta Warga Tinggal di Rumah, Wali Kota Texas ini Justru Pergi ke Salon Kuku

Lebih jauh, Green menerangkan, 14 anggota keluarga yang turut dalam perayaan itu termasuk dua saudara perempuan Ceja, salah seorang keponakannya dan seorang ipar laki-laki.
Mereka tak mengenakan masker selama acara tersebut.
Yakin Virus Corona Hanya Hoax
Lebih jauh, Green sendiri menjelaskan dia yakin virus corona adalah ‘hoax’.
Tetapi, beberapa hari setelah pertemuan itu, 14 anggota keluarga, termasuk Green, orang tua dari bayi yang baru lahir jatuh sakit.
Mereka dinyatakan positif mengidap Covid-19.
Sang nenek dilaporkan meninggal dunia.
Baca: 70 Mahasiswa Texas Pergi Liburan Musim Semi, Begitu Pulang, 44 di Antaranya Positif Corona
Baca: Penembakan di Pasar Loak Houston, Texas, Tujuh Orang Terluka
Mengaku Sangat Menyesal
Lebih jauh, Green kemudian memutuskan mengumumkan kasus infeksi yang dialami dia dan angora keluarganya.
"Anda tidak dapat membayangkan rasa bersalah yang saya rasakan, menjadi tuan rumah pertemuan yang menyebabkan banyak penderitaan," kata Green.
Setelah kejadian itu, Green kemudian mendesak orang lain menganggap serius virus corona.
"Anda tidak dapat membayagkan kesalahan saya sebagai seorang 'penyangkal', dengan ceroboh menyeret pandemi ini, mengolok-olok mereka yang mengenakan masker dan menjaga jarak sosial," ungkapnya.
Green menyesal telah meyakinkan kedua anggota keluarganya bahwa situasi aman dari Covid-19.
Baca: Donald Trump dan Putranya Bagikan Teori Konspirasi Baru Mengenai Covid-19, Viral dalam Hitungan Jam
Baca: Komisi IX DPR Minta Pemerintah Lawan Teori Konspirasi Soal Covid-19
Baca: Bill Gates Umumkan Perusahaan Farmasi Korsel Siap Produksi 200 Juta Vaksin Corona pada Juni 2021
Pendukung Trump
Untuk diketahui, Green merupakan pendukung Trump pada pemilu sebelumnya.
Dia mengaku telah terperangkap dalam konspirasi atas Covid-19.
Rupanya Green turut berpartisipasi dalam 'perilaku menentang' para pengikut Trump yang dikenal radikal.
Awalnya, Green percaya virus itu hoax dan digunakan untuk tujuan tertentu.
"Saya percaya media dan Demokrat menggunakannya untuk membuat panik, menghancurkan ekonomi dan peluang Trump dalam pemilihan ulang,” terangnya.
Baca: Dikenal sebagai Sekutu Dekat, PM Inggris Boris Johnson Justru Ingin Trump Kalah dalam Pilpres AS
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)