Ledakan di Beirut
10 FAKTA Ledakan di Beirut, Lebanon: Korban Tewas Capai 100 Orang, 1 WNI Terluka, Picu Gempa 3,3
Sebuah ledakan dahsyat mengguncang Ibu Kota Lebanon, Beirut pada Selasa (4/8/2020) petang waktu setempat. Ini 10 faktanya. Sebanyak 100 orang tewas.
Penulis:
Sri Juliati
Editor:
Muhammad Renald Shiftanto
Selain itu, Presiden juga menetapkan keadaan darurat selama dua pekan.
Michel Aoun menambahkan, pemerintah akan menyiapkan dana darurat sekira Rp 963 miliar untuk menanggulangi dampak dari ledakan itu.
Baca: Presiden Lebanon Tetapkan 2 Minggu Keadaan Darurat & Siapkan Dana Darurat Rp 963 M
5. Picu gempa
Dikutip dari Kompas.com, ledakan di Beirut, Lebanon dilaporkan membuat gelombang seismik yang setara dengan gempa berkekuatan 3,3 magnitudo.
Namun, setara dengan magnitudo 3,3 tidak "langsung sebanding dengan gempa dengan ukuran yang sama."
Ahli Geofisika di Pusat Informasi Gempa Bumi Nasional AS, Don Blakeman mengatakan, itu karena ledakan jenis permukaan, seperti ledakan di Beirut, tidak menghasilkan magnitudo sebesar gempa bumi.
Blakeman mengatakan, sebagian besar energinya masuk ke udara dan bangunan.
Artinya, jika ledakan itu terjadi di bawah permukaan bumi, besarnya akan lebih tinggi.
"Tidak cukup energi yang ditransmisikan ke dalam batuan di tanah," kata Blakeman.
6. Kekuatannya seperlima bom Hiroshima
Masih dari Kompas.com, para ilmuwan memperkirakan ledakan yang mengguncang Beirut setara dengan ledakan 3 kiloton TNT.
Ledakan tersebut juga setara dengan seperlima ledakan bom atom yang meluluhlantakkan Kota Hiroshima, Jepang, di pengujung Perang Dunia II.
7. Seorang WNI ikut jadi korban
Seorang warga negara Indonesia (WNI) ikut menjadi korban akibat ledakan di Beirut.
Beruntung, WNI yang diketahui berinisial NNE itu hanya mengalami luka ringan.