Ledakan di Beirut
Akibat Ledakan di Beirut, Pemerintah Lebanon Sebut Kerugian Capai Rp 218 Triliun
Kerugian yang dialami setelah ledakan di kawasan pelabuhan Beirut, Lebanon Selasa (4/8/2020), mencapai sekitar Rp 218 triliun.
Penulis:
Febia Rosada Fitrianum
Editor:
Pravitri Retno W
Dalam waktu dua minggu ke depan, pemerintah Lebanon menyatakan mereka berada di situasi darurat.
Kemudian keamanan di seluruh kota akan diatasi oleh pihak militer.

Pihak otoritas setempat juga mengupayakan makanan, air, dan tempat tinggal bagi mereka yang kehilangan rumah.
Bantuan untuk Lebanon dari Jerman: Tim Penyelamat
Masih dilansir Al-Jazeera, Jerman mengirim tim penyelamat ke Lebanon setelah ledakan terjadi.
Tim penyelamat dari Jerman akan membantu mencari korban yang masih terperangkap di bawah reruntuhan.
Jerman mengirimkan tim dari THW, sebuah organisasi darurat serta International Search and Rescue Germany.
Baca: Ledakan di Beirut Lebanon: Pejabat Pelabuhan Jadi Tahanan Rumah, Kekuatannya Sepersepuluh Bom Atom
Baca: Suasana Haru di Beirut setelah Ledakan, Perempuan Tertunduk Berkata pada Anaknya: Ayah Ada di Surga
Bantuan telah terbang dari Jerman menuju Lebanon pada Rabu (5/8/2020) malam.
Bank Dunia Siap Kucurkan Bantuan untuk Lebanon
Pihak dari Bank Dunia menuturkan, telah siap untuk menilai jumlah kerusakan yang dialami Beirut pascaledakan.
Diberitakan Al-Jazeera, mereka akan menghitung sejumlah kebutuhan yang harus dipenuhi.
Bank Dunia juga akan bekerja sama dengan mitra negara untuk memobilisasi pembiayaan rekonstruksi dan pemulihan.

Dalam pernyataan lain, Bank Dunia juga bersedia untuk memprogram ulang sumber daya yang ada.
Serta mengeksplorasi pembiayaan tambahan untuk mendukung pembangunan dan menata kembali kehidupan warga Beirut.
Bank Dunia juga siap untuk membantu warga Beirut perihal mata pencaharian mereka.