Gara-Gara Donald Trump Susah Keramas, Pemerintah AS Usulkan Revisi Aturan Tekanan Air
Pemerintah AS mengusulkan revisi untuk melonggarkan aturan mandi atau saluran air bersih pasca Presiden Donald Trump mengeluh.
Penulis:
Ika Nur Cahyani
Editor:
Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah AS mengusulkan revisi untuk melonggarkan aturan mandi atau saluran air bersih pasca Presiden Donald Trump mengeluhkan hal ini.
Dikutip dari The Guardian, pada Rabu (12/8/2020) lalu, Donald Trump mengeluh susah keramas ketika mandi.
Alhasil, pemerintahan Donald Trump menyarankan agar peraturan terkait tekanan air direvisi.
Sehingga tekanan air atau aliran air bersih ditingkatkan.
Sebenarnya Trump sudah berkali-kali mengeluhkan tekanan air di rumahnya.
Baca: Reaksi Trump Setelah Tahu Biden Pilih Senator Kulit Hitam Jadi Pendamping di Pemilu AS 2020
Baca: TikTok Diblokir Trump dan Siap Dibeli Microsoft, Bill Gates Justru Khawatirkan Persaingan Tak Sehat

Menurutnya peralatan mandi tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Pernah juga dia mengeluhkan hal ini dalam acara Gedung Putih bulan lalu dan inilah yang menjadi referensi ide dari Departemen Energi.
Trump mengatakan, dia merasa air yang keluar dari keran atau shower tidak sederas yang dia inginkan.
Karena hal ini, Trump mengaku kesulitan saat keramas.
"Jadi apa yang kamu lakukan? Anda hanya berdiri di sana lebih lama atau mandi lebih lama?"
"Karena rambut saya, saya tidak tahu kalau Anda, tapi (rambutku) harus sempurna," ujar Trump.
Desember lalu, Trump juga membahas terkait revisi penghematan air dan bahan bakar.
Baca: Diduga Bantu Djoko Tjandra, Jaksa Pinangki Sering Plesir Luar Negeri dan Pernah Lakukan Oplas di AS

Lebih spesifik dia membahas aliran air ke wastafel dan toilet.
"Orang-orang menyiram toilet 10 kali, 15 kali, bukan sekali," kata presiden dalam sebuah pertemuan kecil di Gedung Putih.
Namun usulan ini ditentang kelompok konsumen.