Rabu, 3 September 2025

Virus Corona

Mengenal Varian Mutasi Virus Corona D614G yang 10 kali Lebih Menular

SARS-CoV-2 memang telah mengalami beberapa mutasi sejak pandemi muncul pada Desember 2019.

Editor: Johnson Simanjuntak
Institut Kesehatan Nasional / AFP
Gambar ini diperoleh 12 Maret 2020, milik National Institutes of Health (NIH) / NIAD-RML menunjukkan gambar mikroskop elektron transmisi SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan COVID-19, diisolasi dari seorang pasien di AS, karena partikel virus (benda bulat emas) muncul dari permukaan sel yang dikultur di lab, paku di tepi luar partikel virus memberi coronavirus nama mereka, seperti mahkota. 

TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR -- Departemen Kesehatan Malaysia (MOH) melaporkan varian mutasi virus corona SARS-CoV-2.

Varian mutasi ini bernama D614G, yang digambarkan lebih agresif dan menular dari yang lain.

Untuk diketahui SARS-CoV-2 memang telah mengalami beberapa mutasi sejak pandemi muncul pada Desember 2019.

Namun, sejauh ini dilaporkan hanya mutasi D614G yang berhasil diidentifikasi sebagai kemungkinan mengubah perilaku virus SARS-CoV-2.

Mutasi ini mengubah asam amino pada posisi 614, dari D (asam aspartat) menjadi G (glisin), sehingga disebut D614G.

Menurut Direktur Jenderal kesehatan, Noor Hisham Abdullah, virus yang bermutasi itu hampir 10 kali lebih menular daripada virus corona biasa.

Baca: Kementerian Kesehatan Malaysia Deteksi Virus Corona Baru yang 10 Kali Lebih Menular

"Ini pergerakan mutasi, yang juga dikenal sebagai D614G, dikatakan memiliki tingkat menular yang tinggi, hampir 10 kali lebih tinggi dari biasanya pada Covid-19," jelas Noor Hisham pada konferensi pers, Selasa (18/8/2020).

Dia juga menyatakan bahwa tindakan cepat MOH untuk mengisolasi pasien Covid-19 dan individu yang terkena kasus positif, tetapi diuji negatif, menghasilkan keberhasilan dalam mencegah penyebaran D614G.

" Dengan intervensi cepat pada saat yang tepat, kami berhasil mengendalikan transmisi virus, "tambahnya.

"Ada kemungkinan besar cepatnya penularan mungkin disebabkan oleh virus yang bermutasi dan orang yang terkena virus tidak mengikuti prosedur operasi standar (SOP)."

Noor Hisham menekankan bahwa penelitian masih pada tahap awal dan ada lebih banyak masih harus dipecahkan terkait Covid-19.

Para ilmuwan internasional menfatakan, varian Covid-19 D614G, sudah ditemukan oleh para ilmuwan pada bulan Juli 2020.

Ilmuwan Singapura, seperti yang dilaporkan The Straits Times, mencatat varian ini sudah ditemukan di Singapura sejak enam bulan yang lalu pada bulan Februari.

Virologi di Universitas Columbia Dr Angela Rasmussen dari Amerika Serikat juga menepis penjelasan Malaysia bahwa varian D614G "ditemukan 10 kali lebih mudah untuk menginfeksi individu lain".

"In vitro infectivity, prevalensi, dan data filogenetik tidak membuktikan mutasi ini membuat #SARSCoV2 lebih Transmissible," katanya dalam kicauannya di Twitter.(Straits Times/The Star/Reuters/Channel News Asia)

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan