Kamis, 4 September 2025

Virus Corona

Saham AstraZeneca Jatuh setelah Umumkan Penghentian Sementara Uji Coba Vaksin Covid-19

Saham AstraZeneca berada di posisi lebih rendah setelah mengumumkan uji coba tahap akhir untuk vaksin virus corona ditunda karena masalah keamanan

Paul ELLIS / AFP
Gambar kantor perusahaan farmasi dan biofarmasi multinasional Inggris-Swedia AstraZeneca PLC di Macclesfield, Cheshire pada tanggal 21 Juli 2020. 

Pada Juli, AstraZeneca menerbitkan data yang menunjukkan vaksinnya menghasilkan respons imun yang menjanjikan dalam uji coba tahap awal.

Vaksin tersebut ternyata dapat ditoleransi dengan baik dan tidak ada efek samping yang serius, menurut para peneliti pada saat itu.

Hanya kelelahan dan sakit kepala adalah efek samping yang paling sering dilaporkan, kata mereka.

Efek samping umum lainnya termasuk nyeri di tempat suntikan, nyeri otot, menggigil dan demam.

Update Kabar Vaksin Corona di Dunia: AstraZeneca Tunda Uji Coba, CanSino Tanggapi Keraguan Ahli

Berikut kabar terbaru dari deretan vaksin virus corona potensial di dunia.

Perusahaan farmasi AstraZeneca yang menjadi vaksin potensial dari Amerika Serikat mengalami masalah dalam keamanannya.

Oleh karena itu, uji coba besar-besaran dalam tahap terakhir ditunda untuk sementara.

Penundaan tersebut dilakukan setelah ditemukan penyakit yang menimpa salah seorang peserta uji coba.

Padahal, vaksin yang dikembangkan bersama Universitas Oxford ini telah dilihat sebagai salah satu kandidat vaksin terkemuka untuk melawan virus corona.

Adapun penangguhan uji coba ini 'meredupkan' prospek potensi peluncuran vaksin pada akhir tahun.

AstraZeneca mengatakan, pihaknya secara sukarela menghentikan uji coba untuk memungkinkan peninjauan data keamanan oleh komite independen.

Baca: Uji Coba Vaksin Covid-19 dari Oxford Dihentikan Sementara, Sukarelawan Dilaporkan Alami Reaksi Buruk

Pihaknya akan bekerja untuk mempercepat peninjauan peristiwa ini, untuk meminimalkan potensi dampak pada jadwal uji coba.

"Ini adalah tindakan rutin yang harus dilakukan setiap kali ada penyakit yang berpotensi tidak dapat dijelaskan di salah satu uji coba," kata perusahaan itu dalam pernyataannya Selasa (8/9/2020), dikutip dari CNA.

Kendati demikian, sifat penyakit dan kapan terjadinya tidak secara jelas disebutkan.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan