Senin, 25 Agustus 2025

Virus Corona

CDC Akui Virus Corona Dapat Menyebar Lewat Udara

CDC mengakui virus corona dapat menyebar melalui tetesan pernapasan atau partikel kecil, seperti aerosol, yang diproduksi saat seseorang bernapas.

MIT Technology Review
CDC - Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengakui virus corona dapat menyebar melalui tetesan pernapasan atau partikel kecil, seperti aerosol, yang diproduksi saat seseorang bernapas. 

TRIBUNNEWS.COM - Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengakui virus corona dapat menyebar melalui tetesan pernapasan atau partikel kecil, seperti aerosol, yang diproduksi saat seseorang bernapas.

Untuk itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS itu telah memperbarui panduan tentang penyebaran Covid-19 di laman resminya pada Jumat (19/9/2020).

"VIrus di udara, termasuk Covid-19, yang paling menular dan mudah menyebar," kata laman resmi tersebut.

Mengutip CNN, CDC menyebut, Covid-19 diperkirakan menyebar ketika ada kontak dekat, sekira 1,5 meter.

"(Covid-19 menyebar) melalui tetesan pernapasan yang dihasilkan ketika orang yang terinfeksi batuk dan bersin atau berbicara," terang CDC.

Baca: Presiden Donald Trump Bantah Direktur CDC Soal Ketersediaan Vaksin Covid-19: Dia Melakukan Kesalahan

Baca: Direktur CDC Sebut Masker Lebih Memberikan Perlindungan terhadap Virus Corona daripada Vaksin

CDC - CDC Mengakui Virus Corona dapat Menyebar Melalui Udara
CDC - CDC Mengakui Virus Corona dapat Menyebar Melalui Udara (MIT Technology Review)

Partikel-partikel ini dapat menyebabkan infeksi ketika "terhirup ke dalam hidung, mulut, saluran udara, dan paru-paru," katanya. 

"Ini dianggap sebagai cara utama penyebaran virus," jelas CDC.

"Ada bukti yang berkembang bahwa tetesan dan partikel di udara dapat tetap melayang di udara dan dihirup oleh orang lain, dan menempuh jarak lebih dari 1,5 meter," terang CDC,

"Secara umum, lingkungan dalam ruangan tanpa ventilasi yang baik meningkatkan risiko ini," ungkap CDC.

Pedoman Baru dari CDC

Lebih lanjut, CDC juga menambahkan pedoman-pedoman baru pada informasinya tentang melindungi diri sendiri dan orang lain dari Covid-19.

Sebelumnya, CDC menyarankan untuk menjaga "jarak sosial yang baik" sekitar 1,5 meter, mencuci tangan, rutin membersihkan dan mendisinfeksi permukaan dan menutupi mulut dan hidung dengan masker saat berada di sekitar orang lain.

Sekarang, dikatakan "menjauhlah setidaknya 1,5 meter dari orang lain, jika memungkinkan," jelas CDC.

CDC juga terus mengarahkan orang untuk memakai masker dan secara rutin membersihkan dan mendisinfeksi diri atau lingkungan.

Namun, sekarang dikatakan orang harus tinggal di rumah dan mengisolasi saat sakit, dan menggunakan pembersih udara untuk membantu mengurangi kuman di udara di ruang dalam ruangan.

Masker, menurut catatan CDC, seharusnya tidak menggantikan tindakan pencegahan lainnya.

Baca: Kepala CDC Sebut Vaksin Covid-19 Baru Tersedia 2021, Trump: Sebelum Pilpres Sudah Siap

Baca: Studi CDC : Anak-anak Tanpa Gejala Bisa Tularkan Covid-19 ke Orang Dewasa

Pembaruan juga mengubah bahasa seputar penularan tanpa gejala, bergeser dari mengatakan "beberapa orang tanpa gejala mungkin dapat menyebarkan virus" menjadi mengatakan "orang yang terinfeksi tetapi tidak menunjukkan gejala dapat menyebarkan virus ke orang lain."

Para Ilmuwan Mendesak Pengakuan bahwa Covid-19 Menyebar Lewat Udara 

Lebih jauh, selama berbulan-bulan, para ilmuwan telah mencatat kemungkinan penularan virus corona melalui partikel virus di udara, dan mendorong badan kesehatan untuk mengakuinya.

Pada April, panel ilmiah bergengsi mengatakan kepada Gedung Putih dalam sebuah sura, penelitian menunjukkan virus corona dapat menyebar tidak hanya melalui bersin atau batuk, tetapi juga hanya dengan berbicara, atau bahkan mungkin hanya bernapas.

Komentar tentang hal itu disampaikan lewat surat yang ditulis oleh Dr Harvey Fineberg, mantan dekan Harvard School of Public Health dan ketua Komite Tetap NAS tentang Penyakit Menular yang Muncul dan Ancaman Kesehatan Abad 21.

"Saat ini penelitian yang tersedia mendukung kemungkinan bahwa (coronavirus) dapat menyebar melalui bioaerosol yang dihasilkan langsung oleh pernafasan pasien," kata surat itu.

Baca: CDC Minta Pejabat Kesehatan di AS Mempersiapkan Distribusi Vaksin Covid-19 pada Akhir Oktober

Baca: CDC Sebut 94% Kematian Pasien Covid-19 di AS Terjadi Akibat Adanya Kondisi Medis Lain

Pada Juli kemarin, 239 ilmuwan menerbitkan surat yang mendesak Organisasi Kesehatan Dunia dan organisasi kesehatan masyarakat lainnya untuk lebih terbuka tentang kemungkinan orang tertular virus dari tetesan yang mengambang di udara.

"Panduan terkini dari berbagai badan internasional dan nasional berfokus pada mencuci tangan, menjaga jarak sosial, dan pencegahan droplet," tulis para ilmuwan dalam surat tersebut, yang diterbitkan dalam jurnal Clinical Infectious Diseases.

"Sebagian besar organisasi kesehatan masyarakat, termasuk Organisasi Kesehatan Dunia, tidak mengenali penularan melalui udara kecuali untuk prosedur yang menghasilkan aerosol yang dilakukan di lingkungan perawatan kesehatan," jelasnya.

"Mencuci tangan dan menjaga jarak sosial memang pantas, tetapi menurut pandangan kami, tidak cukup untuk memberikan perlindungan dari saluran pernapasan yang membawa virus. mikrodroplet dilepaskan ke udara oleh orang yang terinfeksi," tambah mereka.

Setelah surat itu diterbitkan, WHO merilis laporan yang merinci bagaimana virus corona dapat menular dari satu orang ke orang lain, termasuk melalui udara selama prosedur medis tertentu dan mungkin udara di ruang dalam ruangan yang padat.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan