Virus Corona
7 Pernyataan Donald Trump yang 'Remehkan Corona' Sebelum Positif Terjangkit Covid-19
Sebelum positif virus corona, Presiden Amerika Serikat ( AS) sudah kerap menyepelekan virus penyebab Covid-19 tersebut.
Editor:
Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Sebelum positif virus corona, Presiden Amerika Serikat ( AS) sudah kerap menyepelekan virus penyebab Covid-19 tersebut.
Tercatat setidaknya 7 kali Presiden ke-45 AS itu melontarkan ucapan kontroversial yang memandang remeh virus corona.
Mulai dari awal pandemi menerpa AS hingga ia memutuskan memakai masker, berikut adalah ucapan-ucapan Trump yang meremehkan virus bernama resmi SARS-CoV-2 ini.
1. Bersikeras kasus di AS "masih rendah"
Dalam wawancara dengan jurnalis Axios Jonathan Swan pada Senin (3/8/2020), sang presiden memberikan grafik bahwa kasus Covid-19 di AS rendah.
"Lihat, AS terendah dalam berbagai kategori. Kita terendah di dunia, terendah di Eropa," ujar Trump dan membuat Swan mengernyit.
Swan yang bingung kemudian mengklarifikasi, bahwa yang dia tanyakan adalah kematian berdasarkan proporsi populasi, bukan berdasarkan proporsi kasus.
"Di situlah AS terkena dampak yang parah. Lebih parah daripada Korea Selatan, Jerman, dan yang lain," tutur Swan dalam wawancaranya.
2. Menyebut Virus China
Pada pertengahan Maret Trump menyebut virus corona sebagai Virus China, saat Covid-19 menyebar semakin luas ke seluruh dunia.
"AS akan secara penuh mendukung industri, seperti maskapai penerbangan dan lainnya, yang terdampak oleh Chinese Virus ini," kata dia dilansir BBC Selasa (17/3/2020).
Juru bicara kementerian Luar Negeri China Geng Shuang kemudian menanggapinya dalam twit, dengan mengatakan ucapan Trump jelas-jelas merupakan stigmatisasi terhadap negaranya.
"Kami mendesak kepada pemerintah AS untuk memperbaiki kesalahan ini dan berhenti memberi tuduhan tak berdasar kepada kami."
3. Jilat ludah sendiri, bilang Covid-19 bukan flu biasa
Namun suami Melania Trump itu pada Selasa (31/3/2020) mengatakan, risiko virus corona lebih buruk daripada flu biasa. Secara tidak langsung, Trump telah "menjilat ludahnya sendiri".
Padahal di konferensi pers harian virus corona sebelumnya di Gedung Putih, Trump mengatakan bahwa negara harus membiarkan laju virus corona, seperti layaknya flu musiman.
"Biarlah, jangan lakukan apa pun, anggap itu (virus corona) sebagai flu," kata orang-orang itu menurut Trump.
Namun, kini Trump mengatakan, "Itu bukan flu. Itu (virus corona) ganas."
4. Salahkan Obamacare
Terkait lambatnya AS menangani kasus virus corona, Presiden Donald Trump justru menyalahkan Barack Obama, terkait kebijakan dalam pengujian di laboratorium.
"Pemerintahan Obama membuat kebijakan pengujian yang ternyata sangat merugikan apa yang kami lakukan.
"Dan kami mencabut kebijakan itu beberapa hari yang lalu, sehingga pengujian dapat dilakukan dengan cara yang jauh lebih akurat dan cepat" kata Trump dalam sambutan di pertemuan dengan para petinggi maskapai, Rabu (4/3/2020).
Meski begitu, Trump tidak menjelaskan secara rinci kebijakan apa yang dibuat oleh Obama.
5. Usul suntik disinfektan
Salah satu ucapan yang paling kontroversial dari Trump adalah usulan suntuk disinfektan dalam mengobati Covid-19.
"Saya lihat disinfektan, yang membasminya dalam satu menit. Satu menit. Dan adakah cara kita bisa melakukan hal seperti itu dengan menyuntikkan ke dalam atau pembersihan, karena Anda tahu, itu masuk ke paru-paru dan itu sangat banyak," kata Trump.
Setelah usulan Trump di briefing itu, Pusat Kontrol Racun melaporkan 9 kasus yang kemungkinan terpapar Lysol merek disinfektan AS; 10 kasus keracunan pemutih; dan 11 kasus keracunan pembersih rumah tangga pada umumnya.
Dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2019, saat itu jumlah keracunan hanya 13 kasus.
6. Minum obat malaria hidroksiklorokuin
Trump juga mengaku sudah minum obat malaria hidroksiklorokuin untuk mencegah tertular Covid-19 selama "beberapa pekan terakhir" pada 18 Mei.
Dia menuturkan, menerima surat maupun telepon dari dokter yang menyatakan bahwa obat itu mempunyai manfaat dalam melawan virus corona.
Karena itu, setelah mendapat lampu hijau dari dokter Gedung Putih, taipan real estate tersebut mulai mengonsumsinya sebelum menyatakan berhenti.
"Selesai, saya sudah selesai," kata Trump dalam wawancara dengan Full Measure with Sharyl Attkisson yang disiarkan Minggu (24/5/2020).
7. Tak mau pakai masker
Presiden 74 tahun itu juga bolak-balik menegaskan keenggannnya memakai masker baik di awal pandemi maupun setelah kasus di AS melonjak tinggi.
Ia awalnya hanya menyatakan pemakaian masker secara sukarela untuk rakyatnya, dan dia sendiri tidak memakai masker saat menjadi Presiden Brasil Jair Bolsonaro serta berkampanye di Tulsa, Oklahoma.
Trump akhirnya memakai masker 3 minggu setelah diimbau Pusat Pengendalian dan Penyakit (CDC) AS.
Ia untuk pertama kalinya mengenakan masker di muka umum ketika berkunjung ke Rumah Sakit Militer Walter Reed.
Ketika mengunjungi para veteran maupun staf rumah sakit, dia memakai masker berwarna hitam dengan simbol kepresidenan di bagian mulut.
Setelahnya Trump terlihat memakai masker lagi saat membicarakan kemungkinan ketersediaan vaksin virus corona akhir tahun ini pada Senin (28/7/2020) sebagaimana diberitakan Reuters.
Umumkan positif
Presiden AS Donald Trump dan ibu negara Melania Trump dinyatakan positif Covid-19.
Trump mengumumkannya lewat cuitannya di Twitter, Jumat (2/10/2020) pagi waktu AS.
"Malam ini, @FLOTUS dan saya dinyatakan positif COVID-19. Kami akan segera memulai proses karantina dan pemulihan. Kami akan melalui ini BERSAMA!," cuit Trump sesaat sebelum pukul 1 pagi Jumat (2/10/2020).
Dilansir CNN, semalam presiden mengatakan akan melakukan karantina.
"Hope Hicks, yang telah bekerja sangat keras tanpa istirahat sebentar, baru saja dinyatakan positif Covid 19."
"Mengerikan! Ibu Negara dan saya sedang menunggu hasil tes kami."
Baca: Rilis Resmi Pernyataan Dokter Gedung Putih tentang Donald Trump dan Ibu Negara Positif Corona
Baca: Presiden AS Donald Trump dan Ibu Negara Dinyatakan Positif Covid-19

"Sementara itu, kami akan memulai proses karantina kami!" cuit Trump pada Kamis (1/10/2020) malam waktu AS.
Hope Hicks merupakan staf yang dekat dengan tugas Presiden AS ini sehari-hari.
Hicks dinyatakan positif corona sehingga Trump dan Melania langsung melakukan tes untuk memastikan kondisi keduanya.
Hicks beberapa kali bepergian bersama dengan Trump baru-baru ini.
Mereka juga ke debat di Cleveland pada Selasa (29/9/2020).
Keduanya nampak menaiki Marine One bersama dengan beberapa pembantu atau staf terdekat presiden lainnya.
Orang-orang itu antara lain Jared Kushner, Dan Scavino, dan Nicholas Luna, dimana mereka sama sekali tidak mengenakan masker pada Rabu (30/9/2020), saat Trump menuju lokasi kampanye di Minnesota.
Menyoal gejala yang dialami presiden, dokter mengatakan Trump dalam kondisi baik.
Dokter presiden tidak menjelaskan gejala dan hanya menerangkan bahwa saat ini Trump dan istrinya diisolasi di Gedung Putih.

"Presiden dan ibu negara sama-sama baik-baik saja saat ini, dan mereka berencana untuk tetap di rumah di Gedung Putih selama masa pemulihan mereka," kata dokter, Sean P. Conley, dalam sebuah pernyataan.
"Yakinlah, saya mengharapkan presiden untuk terus menjalankan tugasnya tanpa gangguan selama pemulihan, dan saya akan terus mengabari Anda tentang perkembangan di masa mendatang."
Dilansir New York Times, pembantu presiden tidak akan menjelaskan apakah Trump mengalami gejala Covid-19.
Namun orang-orang di Gedung Putih mempehatikan suara Trump terdengar serak pada Kamis (1/10/2020).
Meskipun tidak jelas apakah kondisi itu normal bagi presiden, terutama karena akhir-akhir ini Trump banyak melakukan tur kampanye.
Diduga Trump tertular penasihat dan staf terdekatnya, Hope Hicks yang sebelumnya dinyatakan positif corona.
Sebagian berita tayang di Kompas.com dengan judul:Sering Menyepelekan, Ini 7 Ucapan Kontroversial Trump soal Virus Corona