Bentuk Komisi Independen, TSE Selidiki Penyebab Sistem Error Pasar Modal Tokyo Jepang
1 Oktober lalu, pembelian dan penjualan seluruh saham dihentikan sementara sepanjang hari untuk pertama kalinya sejak bulan Mei 1999.
Editor:
Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pasar Modal Tokyo (TSE) membentuk Komite Investigasi Independen yang terdiri dari para ahli untuk menyelidiki seksama penyebab sistem error yang terjadi 1 Oktober 2020 sehingga selama satu hari transaksi tidak dapat dilakukan.
"Kita akan membentuk sebuah komite investigasi yang terdiri dari direktur luar independen untuk menyelidiki sistem pemeriksaan dan di mana tanggung jawab berada," ungkap CEO TSE, Koichiro Miyahara, Selasa (6/10/2020).
Namun anggota parlemen Partai Liberal Demokrat (LDP) yang hadir mengatakan, "Persiapan untuk masalah sistem saja belum cukup."
Miyahara bertemu anggota parlemen LDP, Selasa (6/10/2020).

"Saya ingin menyelidiki penyebabnya bersama dengan Fujitsu, yang mengembangkan sistem, dan mengambil tindakan menyeluruh untuk mencegah terulangnya kembali," kata Miyahara kepada wartawan seusai pertemuan tersebut.
Mengenai tanggung jawabnya, Miyahara mengatakan "Saya tidak bisa menjawab saat ini."
Ada tekanan kuat agar Miyahara mengundurkan diri akibat sistem error tersebut.
Pada pertemuan tim kerja Dewan Riset Keuangan LDP yang diadakan Selasa ini, Miyahara mengungkapkan pula tanggung jawabnya.
Baca: BREAKING NEWS: Sistem Error, Pasar Modal Tokyo di Jepang Berhenti Transaksi
"Saya sangat menyadari tanggung jawab yang berat sebagai orang yang menjaga pasar dan berusaha untuk memulihkan kepercayaan pasar secepatnya," uajr dia.
1 Oktober lalu, pembelian dan penjualan seluruh saham dihentikan sementara sepanjang hari untuk pertama kalinya sejak transaksi dilakukan secara sistematis pada bulan Mei 1999.
Presiden Miyahara dari Bursa Efek Tokyo meminta maaf lagi pada pertemuan tim kerja Komite Investigasi Keuangan LDP.

"Saya sangat menyadari tanggung jawab yang berat sebagai orang yang menjaga pasar. Saya akan melakukan yang terbaik untuk menyelidiki penyebabnya agar tidak terulang kembali. Kami akan benar-benar mencegahnya, dan menekankan bekerja keras untuk memulihkan kepercayaan pasar," kata dia.
Sementara itu telah terbit Buku "Rahasia Ninja di Jepang", pertama di dunia cerita non-fiksi kehidupan Ninja di Jepang dalam bahasa Indonesia, silakan tanyakan ke: info@ninjaindonesia.com