Kamis, 6 November 2025

Iran Krisis Air! Bendungan dan Waduk di Teheran Mengering, Air Minum Terancam Habis dalam 14 Hari

Kekeringan ekstrem membuat bendungan utama di Teheran nyaris kering. Otoritas Iran memperingatkan air minum bisa habis dua minggu lagi.

Tangkap layar Google Maps
KRISIS AIR IRAN. Tangkap layar Google Maps, Senin (3/11/2025). Bendungan Amir Kabir — salah satu dari lima sumber utama air minum Teheran — kini hanya menampung 14 juta meter kubik air, atau sekitar 8 persen dari kapasitas totalnya. 

Ringkasan Berita:
  • Iran menghadapi krisis air terparah dalam sejarahnya. Bendungan Amir Kabir di Teheran kini tinggal 8 persen dari kapasitas, membuat pasokan air minum ibu kota bisa habis dalam dua minggu.
  • Direktur Air Regional Teheran, Behzad Parsa, menyebut penurunan curah hujan mencapai 100 persen.
  • Pemerintah memberlakukan pembatasan air dan pemadaman listrik.
  • Presiden Masoud Pezeshkian mengakui krisis ini lebih serius dari yang dibicarakan.

TRIBUNNEWS.COM - Air minum di ibu kota Iran, Teheran, terancam habis dalam waktu dua minggu akibat kekeringan parah yang melanda negara itu.

Kantor berita IRNA melaporkan, bendungan Amir Kabir — salah satu dari lima sumber utama air minum Teheran — kini hanya menampung 14 juta meter kubik air, atau sekitar 8 persen dari kapasitas totalnya.

Behzad Parsa, direktur Perusahaan Air Regional Teheran, mengatakan aliran air ke bendungan turun 43 persen dari tahun lalu akibat “penurunan curah hujan sebesar 100 persen” di wilayah tersebut.

“Pada tingkat ini, Teheran hanya bisa bertahan sekitar dua minggu,” kata Parsa, seraya mendesak warga untuk segera menghemat air.

Al Jazeera melaporkan, curah hujan di Provinsi Teheran hampir tak pernah serendah ini selama seabad terakhir.

Kota berpenduduk lebih dari 10 juta jiwa itu kini menghadapi salah satu krisis air terburuk dalam sejarahnya.

Sebagai langkah darurat, pemerintah telah membatasi pasokan air ke sejumlah kawasan dan memberlakukan pemadaman listrik berkala selama musim panas untuk menghemat energi dan air.

Presiden Iran Masoud Pezeshkian sebelumnya memperingatkan bahwa “krisis air jauh lebih serius daripada yang sedang dibicarakan saat ini.”

Kekeringan ekstrem juga melanda kota Isfahan, tempat Sungai Zayandehrud — yang dulunya menopang kehidupan jutaan orang — kini nyaris kering.

Menurut Iran International, 19 bendungan utama di seluruh negeri kini berada di bawah 20 persen kapasitas.

Para ahli menilai krisis air Iran disebabkan oleh kombinasi perubahan iklim global, salah urus pemerintah, dan eksploitasi berlebihan terhadap sumber daya air tanah.

Tetangga Iran, Irak, juga mengalami kekeringan terburuk dalam tiga dekade terakhir akibat menurunnya aliran Sungai Tigris dan Efrat hingga 27 persen.

Kondisi tersebut menandai darurat lingkungan serius di kawasan Asia Barat, dengan jutaan warga kini menghadapi ancaman kelangkaan air bersih.

Baca juga: Bantu Warga Atasi Kekeringan, Irjen Pol Hendro Pandowo Resmikan Sumur Bor di Batu Belubang

Mengenal Bendungan Amir Kabir

Bendungan Amir Kabir (Amir Kabir Dam), juga dikenal sebagai Bendungan Karaj, adalah salah satu bendungan besar di Iran yang terletak sekitar 63 kilometer barat laut Teheran, di provinsi Alborz, dekat kota Karaj.

Bendungan ini dibangun di atas Sungai Karaj dan berfungsi sebagai sumber utama air minum bagi Teheran, sekaligus pembangkit listrik tenaga air dan sarana pengendalian banjir.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved