Royal Family
Sempat Depresi saat Menikahi Pangeran Harry, Meghan: Saya Orang Paling Dianiaya di Seluruh Dunia
Meghan Markle sempat mengaku depresi setelah menikahi Pangeran Harry, mengaku orang paling dianiaya di seluruh dunia.
Penulis:
Inza Maliana
Editor:
Tiara Shelavie
"Mengikuti kebencian telah menjadi sesuatu, tapi kamu tidak perlu melakukan itu."
"Itu hanya membuat khawatir dan, khawatir, dan perhatikan apa yang kita masukkan ke perut kita sebagai diet."
"Hal yang sama berlaku untuk kita mata dan pikiran kita, apa yang kita konsumsi mempengaruhi kita," kata Harry.

Harry menjelaskan, dirinya akan memilih untuk tidak membaca dan melihat berbagai kabar di media sosial.
Hal itu cukup membantu untuk meringankan beban kesehatan mentalnya.
"Bagi saya, saya membuat pilihan untuk tidak membacanya, tidak melihatnya, dan menghapus diri saya dari itu."
"Kemudian saya akan sangat fokus pada sisi lain yang mengangkat dan penuh harapan," paparnya.
Baca: Meghan Banjir Kritikan hingga Diminta Tanggalkan Gelar Bangsawan Gegara Ikut Bersuara di Pemilu AS
Kemudian, pasangan itu juga berbicara tentang pengalaman kehilangan dan kesedihan mereka.
Harry mengatakan, masing-masing orang harus terbuka berbicara tentang kesehatan mentalnya.
"Kerentanan bukanlah kelemahan, menunjukkan kerentanan di dunia saat ini adalah kekuatan," kata Harry.
"Semakin banyak kita membicarakannya, semakin menjadi normal, dan itu normal," tambahnya.

Meghan juga mengatakan kesehatan mentalnya menderita, karena ia yang menjadi sasaran di media sosial.
"Saya tidak peduli apakah kamu berusia 15 atau 25 tahun, jika orang mengatakan hal-hal yang tidak benar tentangmu."
"Hal itu mempengaruhi kesehatan mental dan emosionalmu begitu hancur," kata Meghan.
Dalam podcast tersebut, Meghan juga mengungkap perasaannya ketika ditanya oleh wartawan ITV Tom Bradby tentang keadaannya setelah kelahiran Archie.