Kamis, 28 Agustus 2025

Kisah Intel Susupi Al Qaeda

Omar Nasiri Berhasil Memasuki Sarang Mujahidin di Kamp Khaldan Afghanistan (3)

Omar Nasiri mengetahui pembunuhan singa mujahidin Afghanistan Ahmad Shah Masood. Pelakunya petempur Al Qaeda yang dikirim dari Eropa.

zoom-inlihat foto Omar Nasiri Berhasil Memasuki Sarang Mujahidin di Kamp Khaldan Afghanistan (3)
Foto Buku Omar Nasiri
Buku Inside The JIhad ditulis Omar Nasiri, mata-mata berbagai lembaga intelijen Eropa yang sukses menyusupi Al Qaeda di Afghanistan.

Nasiri juga tidak mempercayai kakaknya, serta Amin dan Yasin. Mereka pernah terang-terangan berencana membunuhnya. Kali ini, Nasiri tak bisa percaya siapapun.

Hari berikutnya, petaka itu benar-benar datang. Rumah ibunya digeruduk polisi. Hampir semua yang di rumah tersebut digelandang, kecuali ibunya.

Nasiri terhindar karena pagi-pagi ia meninggalkan rumah, pergi ke Museum Seni dan Sejarah Brussel. Ia baru pulang sesudah menjelang petang.

Ibunya sangat marah melihat penangkapan dan penggeledahan di rumahnya. Nabil akhirnya dilepaskan. Tapi tidak untuk Hakim, Amin, Tarek, dan Yasin.

Polisi Belgia mendapatkan tangkapan besar hari itu. Ada Tarek alias Ali Touchent, tokoh penting GIA di Eropa. Juga Ahmad Zaoi, profesor Aljazair yang diduga mengepalai operasi GIA di Eropa.

Juga ada Tarek ben Habib Maaroufi, warga Tunisia. Setahun kemudian Maaroufi dibebaskan dari penjara.

Pembunuhan Ahmad Shah Masood, Singa Mujahidin Afghanistan 

Setelah itu ia muncul sebagai penggerak Al Qaeda paling penting di Eropa. Awal September 2001, Maaroufi mengirimkan dua prajurit Al Qaeda dari Belgia ke Afghanistan.

Menyamar sebagai wartawan, dua orang itu menemui Ahmad Shah Masood, panglima perang Aliansi Utara, lawan terkuat Taliban.

Sejurus setelah bertemu Masood, kedua orang itu meledakkan diri di depan sasarannya. Masood tewas seketika.

Itulah langkah penting Osama bin Laden, sebelum dua hari berikutnya mereka meruntuhkan menara kembar WTC di New York.

Awal Mula Perjalanan ke Afghanistan  

Penangkapan kelompok GIA di Brussel memaksa Omar Nasiri pergi. Ia meninggalkan Brussel menuju Paris, menggunakan jaminan dan logistik DGSE.

Dinas rahasia itu menyiapkan misi baru, setelah Omar Nasiri kehilangan kesempatan kembali masuk ke lingkaran petempur GIA di Eropa.

Ia terbang ke Istanbul, dan terus memimpikan menyusup ke kamp-kamp mujahidin Afghanistan. DGSE masih terus menyokongnya, meski skeptis Nasiri akan mewujudkan impiannya.

Halaman
1234
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan