4 Hal yang Diketahui tentang Serangan Pisau di Gereja Nice, Prancis
Pada Kamis (29/10/2020) kemarin, seorang pria merenggut nyawa tiga orang, memotong leher satu wanita di sebuah gereja di Nice, French Riviera.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Tiara Shelavie
Identitas Tersangka
Diketahui, tersangka merupakan warga Tunisia berusia 21 tahun.
Narasumber resmi mengatakan kepada AFP, penyerang itu baru tiba di Prancis awal bulan ini setelah mengunjungi Eropa dengan kapal migran melalui Pulau Lampedusa, Italia pada akhir September.
Tersangka penusukan menyebut dirinya "Brahim", kata narasumber tersebut.
Ketika dia diamankan, penyerang mengaku sebagai Brahim Aoussaoui.
Baca juga: Kecaman Para Pemimpin Dunia Atas Penusukan di Prancis

Identitas Korban
Pria yang meninggal itu merupakan ayah berusia 45 tahun.
Menurut Canon Philoppe Aso tokoh agama senior di gereja, kepergian pria tersebut meninggalkan dua gadis yang melayani sebagai Sakristan di basilika.
Korban pertama, wanita berusia 60 tahun, wanita lain yang meninggal adalah seorang ibu berusia 40-an.
"Beri tahu anak-anak saya bahwa saya mencintai mereka," ucap wanita tersebut sebelum menghembuskan napas terakhirnya, menurut saluran kabel Prancis BFM TV.
Baca juga: Para Pemimpin Dunia Kecam Serangan Teror di Notre-Dame Basilica Nice, Prancis
Secara terpisah, pemerintah Brasil mengatakan, wanita itu merupakan warga negara Brasil.
Meski belum ada konfirmasi apakah dia juga berkewarganegaraan Prancis.
Apakah ini serangan teror?
Untuk diketahui, Otoritas Prancis mengklaim insiden ini sebagai serangan teror.
Jaksa anti-teroris dilaporkan telah membuka penyelidikan atas "pembunuhan dan percobaan pembunuhan yang terkait dengan aksi teroris".

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)