Sabtu, 23 Agustus 2025

4 Hal yang Diketahui tentang Serangan Pisau di Gereja Nice, Prancis

Pada Kamis (29/10/2020) kemarin, seorang pria merenggut nyawa tiga orang, memotong leher satu wanita di sebuah gereja di Nice, French Riviera.

Valery HACHE / AFP
Petugas forensik Prancis dan petugas pemadam kebakaran tiba di lokasi serangan pisau di Nice pada 29 Oktober 2020. 

Identitas Tersangka

Diketahui, tersangka merupakan warga Tunisia berusia 21 tahun.

Narasumber resmi mengatakan kepada AFP, penyerang itu baru tiba di Prancis awal bulan ini setelah mengunjungi Eropa dengan kapal migran melalui Pulau Lampedusa, Italia pada akhir September.

Tersangka penusukan menyebut dirinya "Brahim", kata narasumber tersebut.

Ketika dia diamankan, penyerang mengaku sebagai Brahim Aoussaoui.

Baca juga: Kecaman Para Pemimpin Dunia Atas Penusukan di Prancis

Petugas forensik Prancis dan petugas pemadam kebakaran tiba di lokasi serangan pisau di Nice pada 29 Oktober 2020.
Petugas forensik Prancis dan petugas pemadam kebakaran tiba di lokasi serangan pisau di Nice pada 29 Oktober 2020. (Valery HACHE / AFP)

Identitas Korban

Pria yang meninggal itu merupakan ayah berusia 45 tahun.

Menurut Canon Philoppe Aso tokoh agama senior di gereja, kepergian pria tersebut meninggalkan dua gadis yang melayani sebagai Sakristan di basilika.

Korban pertama, wanita berusia 60 tahun, wanita lain yang meninggal adalah seorang ibu berusia 40-an.

"Beri tahu anak-anak saya bahwa saya mencintai mereka," ucap wanita tersebut sebelum menghembuskan napas terakhirnya, menurut saluran kabel Prancis BFM TV.

Baca juga: Para Pemimpin Dunia Kecam Serangan Teror di Notre-Dame Basilica Nice, Prancis

Secara terpisah, pemerintah Brasil mengatakan, wanita itu merupakan warga negara Brasil.

Meski belum ada konfirmasi apakah dia juga berkewarganegaraan Prancis.

Apakah ini serangan teror?

Untuk diketahui, Otoritas Prancis mengklaim insiden ini sebagai serangan teror.

Jaksa anti-teroris dilaporkan telah membuka penyelidikan atas "pembunuhan dan percobaan pembunuhan yang terkait dengan aksi teroris".

Presiden Prancis Emmanuel Macron ikut serta dalam konferensi bersama Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus di Istana Elysee, Paris, Rabu (8/4/2020).
Presiden Prancis Emmanuel Macron ikut serta dalam konferensi bersama Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus di Istana Elysee, Paris, Rabu (8/4/2020). (AFP/Ludovic MARIN/POOL)

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan