Minggu, 24 Agustus 2025

Pemilihan Presiden Amerika Serikat

Enggan Mengaku Kalah, Mantan Dubes AS Sebut Trump Bertindak Memalukan dan Mulai Berfantasi Menang

Mantan Dubes AS Dino Patti Djalal menyebut sikap Donald Trump yang enggan mengakui kekalahannya benar-benar memalukan.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Sri Juliati
SAUL LOEB / AFP
Presiden AS Donald Trump tiba untuk mengadakan rapat umum Make America Great Again saat dia berkampanye di Bandara Internasional Orlando Sanford di Sanford, Florida, 12 Oktober 2020. 

TRIBUNNEWS.COM - Mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, Dino Patti Djalal ikut menanggapi terkait Pilpres AS 2020.

Menurutnya, sikap Presiden Donald Trump yang enggan mengakui kekalahannya benar-benar memalukan.

Berbagai tuduhan kecurangan yang dilayangkan Trump menunjukkan etika politiknya sangat buruk.

"Baru pertama saya melihat presiden Trump ini bertindak dengan sangat memalukan, etika politiknya buruk sekali."

"Saya dulu sekolah di Amerika dan sempat kerja di Amerika, melihat sejumlah presiden datang dan pergi."

"Saya nggak pernah melihat presiden yang akhlaknya seperti ini," kata Dino dalam tayangan Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Kamis (5/11/2020).

Mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika serikat Dino Patti Djalal
Mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika serikat Dino Patti Djalal ikut menanggapi terkait Pilpres AS 2020.

Baca juga: Hasil Pilpres Amerika: Biden Butuh 6 Suara Lagi, Masih Adakah Kesempatan bagi Trump untuk Menang?

Pernyataannya ini buntut dari klaim Donald Trump yang menuduh ribuan surat suara telah dimanipulasi.

Padahal menurut Dino, tuduhan tersebut sangat tidak masuk akal dan tak berdasar.

Hal itu lantaran sistem perhitungan suara di Amerika sudah terstruktur dengan sangat jelas.

"Trump menuduh misalnya ada ribuan suara yang dimanipulasi dan diseludupkan masuk ke tempat-tempat perhitungan."

"Padahal sistem mereka ini sudah sangat jelas, untuk orang yang mengirim lewat pos, pemilih harus mendaftar dulu."

Joe Biden meraih 264 electoral votes sementara Donald Trump dengan 214 electoral votes.
Joe Biden meraih 264 electoral votes sementara Donald Trump dengan 214 electoral votes. (AP)

Baca juga: Geram Kalah dari Joe Biden, Trump Gugat 3 Negara Bagian dan Serukan Perhitungan Suara Dihentikan

"Setelah itu dicek semuanya, baru setelah memilih dicek lagi dan dihitung suaranya," kata mantan Jubir Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini.

Menurutnya, tuduhan tersebut semakin meyakinkan, Trump sudah mulai berfantasi untuk menang.

"Tidak bisa menunggu 50.000 orang untuk perhitungan, itu nggak mungkin."

"Dia sudah mulai berfantasi dan ingin melakukan segala cara agar menang," kata Dino.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan