Minggu, 17 Agustus 2025

Pemilihan Presiden Amerika Serikat

Joe Biden Disebut Akan Menjadi 'Tukang Sapu' di Masa Awal sebagai Presiden AS

Pengamat memberikan pandangannya terkait apa yang akan dilakukan Joe Binde di masa awal menjadi Presiden Amerika Serikat.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
https://www.instagram.com/joebiden/
Presiden terpilih Amerika Serikat, Joe Biden dan Wapres terpilih, Kamala Harris. 

Masih dilansir BBC, koresponden BBC Persian Service Kasra Naji, menyebut terpilihnya Joe Biden membuat negosiasi dengan pemerintah Amerika Serikat jauh lebih mudah bagi Iran.

"Presiden terpilih Biden, mengatakan dia ingin menggunakan diplomasi dan kembali ke kesepakatan nuklir dengan Iran," tulis Kasra.

Kasra menambahkan, jutaan orang Iran yakin masa depan mereka bergantung pada hasil dan berharap kemenangan Biden yang akan membuat ketegangan kedua negara mereda.

Baca juga: Presiden Joko Widodo Sampaikan Selamat pada Presiden AS Terpilih Joe Biden

Indonesia

BENDERA RAKSASA - Pembentangan bendera merah putih raksasa jelang laga Arema FC melawa  PSIS Semarang dalam lanjutan Liga 1 di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, Sabtu (31/8/2019). SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO
BENDERA RAKSASA - Pembentangan bendera merah putih raksasa jelang laga Arema FC melawa PSIS Semarang dalam lanjutan Liga 1 di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, Sabtu (31/8/2019). SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO (SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO)

Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia memandang, terpilihnya Biden sebagai Presiden AS, tetap tidak akan signifikan mengubah kebijakan Amerika Serikat di indonesia.

Menurut Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri Partai Gelora, Henwira Halim, sejak Barack Obama menjadi Presiden AS hingga Donald Trump, kebijakan Amerika Serikat terhadap Indonesia AS tidak berubah.

"Tetapi impact (dampaknya, red) pada Indonesia dengan terpilihnya Biden akan membuka lebih banyak ruang untuk negosiasi antara AS dan RRC (China, red). Dimana Indonesia akan memiliki kesempatan Lebih besar untuk berperan penting meredakan ketegangan di kawasan," kata Henwira melalui keterangannya, Minggu (8/11/2020).

Menurut Henwira, ketegangan antara Amerika Serikat dan China akan tetap berlanjut dalam hal unjuk kekuatan pertahanan dan militer.

Amerika Serikat tetap akan menggelontorkan anggaran besar untuk mengimbangi kekuatan militer China.

"AS selalu memandang harus ada perimbangan terhadap perkembangan militer RRC terutama aktivitas mereka di Kawasan Laut China Selatan. Kerjasama pertahanan ini yang harus dimanfaatkan betul oleh Indonesia," katanya.

Henwira mengatakan, Amerika Serikat memandang Indonesia sebagai jangkar ASEAN yang berpotensi sebagai sekutu untuk mengimbangi kekuatan negeri tirai bambu di Laut China Selatan.

Indonesia dinilai Amerika Serikat dan juga China merupakan negara ASEAN yang memiliki kredibilitas tinggi sebagai negara yang netral.

"Karena itu, Indonesia bisa berkontribusi meredakan ketegangan antar kedua kekuatan global tersebut, AS dan China. Indonesia harus aktif melakukan pendekatan kepada keduanya untuk mencari cara pendekatan alternatif yang dapat mengurangi ketegangan militer," tandasnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kemenangan Joe Biden Diharapkan Bisa Akhiri Konflik di Laut China Selatan.

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan/Chaerul Umam)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan