Senin, 1 September 2025

Virus Corona

Skylark Group Akan Menutup 200 Tokonya di Jepang Dampak Pandemi Covid-19

akan menutup sekitar 200 toko yang tidak menguntungkan pada akhir tahun depan untuk memulihkan kinerja bisnisnya, yang telah merosot akibat dampak

Editor: Johnson Simanjuntak
Richard Susilo
Situs Skylark Group Jepang 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO -  Skylark  Holdings, kelompok usaha  restoran keluarga terbesar di jepang dan memiliki pula usaha patungan dengan sebuah konglomerat di Indonesia, secara resmi mengumumkan Kamis ini (12/11/2020) akan menutup sekitar 200 toko yang tidak menguntungkan pada akhir tahun depan untuk memulihkan kinerja bisnisnya, yang telah merosot akibat dampak virus corona baru.

"Meskipun demikian hal tersebut tidak mengurangi jumlah karyawan akibat penutupan toko, melainkan akan mempertahankan lapangan kerja dengan cara relokasi," ungkap Makoto Tani Chairman dan CEO Skylark Holdings Co.Ltd Kamis ini (12/11/2020).

Hasil keuangannya selama sembilan bulan dari Januari hingga September, dan laba rugi akhir berubah dari surplus tahun lalu menjadi defisit 14,6 miliar yen.

Mengenai perkiraan pendapatan satu tahun hingga Desember, yang sejauh ini belum diputuskan, laba rugi akhir diperkirakan defisit sebesar 15 miliar yen.

"Selain itu, kami secara resmi mengumumkan bahwa kami akan menutup sekitar 200 toko, termasuk toko yang tidak menguntungkan, pada akhir tahun depan."

Perusahaan kini berencana mengurangi jumlah gerai sekitar 120 gerai karena akan membuka gerai baru yang diharapkan akan menguntungkan.

Selain itu, lebih dari 60 toko akan diubah untuk memperkuat profitabilitas.

Di sisi lain,  tidak berencana mengurangi jumlah karyawan karena penutupan toko untuk sementara waktu, tetapi berencana untuk merelokasi karyawan ke toko dan departemen yang baru dibuka yang memeriksa peralatan.

“Ini situasi yang sangat sulit, tapi dalam industri makanan dan minuman, kualitas sumber daya manusia sangat erat kaitannya dengan penjualan, dan penting untuk mendapatkan sumber daya manusia yang berpengalaman dan mempertahankan lapangan kerja,” kata Makoto Tani lebih lanjut.

Sementara itu telah terbit buku baru yang sangat menarik, "Rahasia Ninja di Jepang" mengenai berbagai hal rahasia terkait "mata-mata" ninja yang beroperasi di Jepang sejak ratusan lalu lalu, informasi lebih lanjut ke: info@ninjaindonesia.com

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan