Rabu, 3 September 2025

Virus Corona

Vaksin yang Dikembangkan China Berhasil dalam Uji Coba Tahap Menengah

Para peneliti mengungkapkan, vaksin Covid-19 yang dikembangkan China menunjukkan keberhasilan dalam uji coba tahap menengah.

Editor: Daryono
Istimewa
Ilustrasi Vaksin. Para peneliti mengungkapkan, vaksin Covid-19 yang dikembangkan China menunjukkan keberhasilan dalam uji coba tahap menengah. 

Tetapi dilanjutkan setelah kematian seorang sukarelawan yang dilaporkan ternyata tidak memiliki kaitan dengan vaksin tersebut.

Setidaknya tiga dari vaksin juga sudah ditawarkan kepada pekerja penting, sebagai bagian dari program darurat.

Sementara satu kandidat vaksin telah disetujui untuk digunakan militer China pada Juni 2021.

Baca juga: Profesor Jepang: Penggunaan mRNA Dalam Vaksin Anti Corona Bisa Sembuhkan Berbagai Penyakit

Perusahaan farmasi Pfizer dan BioNTech mengklaim kandidat vaksin covid 19 yang mereka uji 90 persen efektif bisa melawan virus corona.
Perusahaan farmasi Pfizer dan BioNTech mengklaim kandidat vaksin covid 19 yang mereka uji 90 persen efektif bisa melawan virus corona. (DW)

Bagaimana jika dibandingkan dengan vaksin lainnya?

Selama beberapa hari terakhir, ada serangkaian berita vaksin yang menjanjikan dari seluruh dunia.

Pertama, vaksin Jerman-AS oleh Pfizer dan BioNtech dilaporkan lebih dari 90 persen efektif berdasarkan uji coba tahap akhir dengan lebih dari 43.000 orang.

Kemudian, perusahaan AS Moderna mengatakan vaksinnya menunjukkan efisiensi hampir 95 persen , juga setelah uji coba tahap akhir yang besar.

Dalam kedua kasus, hasilnya masih awal dan kedua vaksin tersebut belum disetujui.

Ketiga, vaksin Covid Rusia dilaporkan efektif 92 persen setelah uji coba dengan 16.000 sukarelawan.

Itu sudah diberikan persetujuan untuk penggunaan darurat di Rusia pada Agustus.

Para peneliti di balik ketiga vaksin tersebut telah merilis data dari tahap pengujian yang lebih maju daripada vaksin China.

Manakah dari vaksin tersebut yang akan diluncurkan pertama kali dalam skala besar masih harus dilihat.

Persetujuan dan produksi massal akan menjadi rintangan berikutnya.

Para ahli memperingatkan untuk tidak mengharapkan program vaksinasi yang meluas sebelum tahun depan.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan