POPULER: Pria Tua Selamatkan Anak Anjing dari Aligator | Vladimir Putin Belum Siap Akui Joe Biden
Simak berita populer internasional selama 24 jam terakhir, dari pria tua yang menyelamatkan anjing dari aligator hingga Vladimir Putin.
Penulis:
Citra Agusta Putri Anastasia
Editor:
Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Simak berita populer internasional selama 24 jam terakhir.
Berita pertama dibuka oleh video seorang pria tua yang menyelamatkan anak anjing dari terkaman aligator dengan tangan kosong.
Kemudian, tekanan dari Partai Republik terhadap Donald Trump untuk mengakui kekalahan kian menjadi.
Selanjutnya, Putra Mahkota Saudi dikonfirmasi bertemu dengan PM Israel.
Berita terakhir, yakni mengenai Vladimir Putin yang belum siap mengakui Joe Biden sebagai presiden AS.
Dirangkum Tribunnews.com, berikut daftar berita populer internasional:
1. Pria Tua Selamatkan Anak Anjing dari Aligator

Seorang pria pensiunan dari Florida menyelamatkan anak anjingnya dari terkaman aligator di kolam hanya menggunakan tangan kosong.
Aksinya itu terekam dalam video yang kemudian viral di media sosial.
Dilansir Insider, Richard Wilbanks (74) mengatakan insting menyelamatkan anjingnya langsung muncul saat anjingnya yang berjenis Cavalier King Charles berumur 3 bulan, Gunner, diterkam oleh seekor aligator pada Oktober lalu.
Insiden tersebut terjadi di kolam halaman belakang Wilbanks di Estero, Florida AS.
Rekaman dramatis menunjukkan Wilbanks masuk ke dalam air setinggi pinggangnya.
Ia membuka rahang aligator sehingga Gunner bisa terlepas.
Baca juga: Berusaha Selamatkan Anaknya yang Lemas di Sumur, Ayah di Sumedang Justru Kehilangan Nyawa
Baca juga: Aksi Heroik Diplomat Inggris di China Selamatkan Mahasiswi yang Jatuh dan Pingsan di Sungai
2. Tekanan terhadap Donald Trump

Tekanan dari Partai Republik agar presiden petahana AS, Donald Trump, mengakui kekalahan atas Joe Biden semakin tumbuh belakangan ini.
Dilansir Newsweek, Trump melakukan segala upaya hukum untuk menggugat hasil pemilu.
Namun, sejak pemilu hingga saat ini, dia tetap bungkam dengan pertanyaan pers.
Sejak mayoritas media mengumumkan kemenangan Biden sekitar 15 hari lalu, Trump menulis cuitan mengklaim adanya penipuan pemilu.
Namun, presiden belum menjawab satu pertanyaan pun dari wartawan sejak hari itu.
"Ini adalah keheningan yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi Presiden Amerika Serikat," kata pembawa acara CNN, Brian Stelter, pada Minggu (22/11/2020).
Baca juga: Mengalahkan Trump Adalah Goal Terpenting Masyarakat Amerika kata Tsamara Amany Soal Pilpres AS
Baca juga: Obama Akan Produksi Serial Komedi Netflix, Ceritakan Kekacauan yang Terjadi Ketika Trump Berkuasa
3. Pertemuan Putra Mahkota Saudi dan PM Israel
Pejabat senior Kerajaan Saudi Arabia mengonfirmasi pertemuan antara Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dan Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman.
Konfirmasi itu diperoleh media Wall Street Journal di New York, dikutip Haaretz.com, Senin (23/11/2020).
Menurut laporan, penasihat tersebut mengatakan normalisasi hubungan dengan Israel dan Iran dibahas pada pertemuan rahasia Minggu (22/11/2020).
Jejak perjalanan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu ke Arab Saudi terlihat di situs pelacakan penerbangan.
Pertemuan trilateral itu melibatkan Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, yang sehari sebelumnya bertandang ke Riyadh.
Kepala Mossad Yossi Cohen juga menghadiri pertemuan itu, yang berlangsung di kota Neom, menurut sumber tersebut.
Baca juga: Perbincangan Hangat Biden Dengan Netanyahu: AS Dukung Keamanan Israel
Baca juga: Orang Nomor 2 Al-Qaeda Ditembak Mati di Teheran oleh Agen Israel atas Perintah AS
4. Vladimir Putin Belum Siap Akui Joe Biden jadi Presiden AS

Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengatakan dia belum siap mengakui Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat.
Putin juga mengaku belum siap bekerja dengan pemimpin AS manapun.
"Kami bekerja dengan siapa saja yang memiliki kepercayaan rakyat Amerika," ungkap Putin di TV pemerintah Rusia, Minggu (22/11/2020), yang Tribunnews kutip dari Times of India.
"Kepercayaan itu hanya bisa diberikan kepada kandidat yang kemenangannya diakui oleh pihak lawan atau setelah hasilnya dikonfirasi dengan cara yang sah dan legal," papar Putin.
Komentar Putin ini disebut yang paling rinci sejak pemilihan presiden AS 3 November 2020 kemarin.
Pada Pilpres AS 2016 lalu, Rusia dituduh badan intelijen AS melakukan intervensi untuk membantu Trump terpilih.
(Tribunnews.com)