Virus Corona
Korea Utara Lockdown Provinsi Chagang karena Khawatir Penyebaran Covid-19 di Unit Militer Wiwon
Otoritas Korea Utara memerintahkan lockdown untuk Kabupaten Wiwon, Provinsi Chagang karena khawatir dengan penyebaran virus corona.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Daryono
Para prajurit, yang menderita tuberkulosis dan asma, dilaporkan didiagnosis dengan "sakit tenggorokan".
Namun, setelah itu, mereka mengeluhkan gangguan pernapasan dan demam dan hanya beberapa hari kemudian mereka meninggal.
Otoritas Korea Utara mengkremasi tubuh mereka dan mengirim bubuk tulang ke keluarga mereka.
Pada prinsipnya, tentara yang meninggal saat bertugas dimakamkan di gunung di belakang markas mereka, tetapi karena kasus-kasus ini ditangani secara berbeda, rumor pun menyebar.
Selain itu, narasumber itu mengatakan, dua penjaga perbatasan yang kekurangan gizi yang ditempatkan di Kabupaten Wiwon baru-baru ini meninggal setelah menunjukkan demam tinggi.
Petugas kebersihan unit memberi mereka pereda demam, menilai mereka menderita flu biasa.
Namun, demam mereka tidak berhenti selama beberapa hari, dan mereka meninggal saat diangkut ke rumah sakit militer.
Baca juga: Korea Utara Dilaporkan Latih Lumba-lumba untuk Bersihkan Ranjau dan Serang Pasukan Katak Musuh

Desas-desus Penyakit Menular
Desas-desus bahwa "penyakit menular" telah menyebar di dalam kabupaten itu berkembang lebih jauh ketika diketahui bahwa tubuh penjaga perbatasan juga dikremasi.
"Insiden ini dilaporkan melalui komite anti-epidemi provinsi ke Komite Anti-epidemi Pusat dan diteruskan ke Komite Sentral dan Pemimpin Tertinggi (Kim Jong Un), di mana pada akhirnya diputuskan untuk memberlakukan penguncian," kata narasumber.
"Sebuah tim yang terdiri dari lima hingga tujuh pekerja dari Komite Anti-epidemi Pusat telah dikirim ke Kabupaten Wiwon untuk memberikan panduan di tempat," paparnya.
"Mereka membuat laporan waktu nyata tentang situasi tersebut ke Pyongyang," terangnya.
Selain itu, pejabat dari Kementerian Komando Pertahanan Angkatan Bersenjata dan Komisi Militer Pusat juga dikabarkan telah pergi ke Wiwon.
Mereka menuju Wiwon untuk memberikan pembinaan kepada militer di daerah tersebut dan bekerja sama dengan pejabat kesehatan masyarakat.
"Dengan dugaan kematian akibat Covid-19 yang terjadi di unit militer, anggota kontingen Strom Corps dan penjaga perbatasan telah dikarantina," kata narasumber itu.
Baca juga: 5 Negara yang Bisa Jadi Tujuan Trump Pergi dari AS jika Kalah Pilpres, Skotlandia hingga Korea Utara