Kamis, 28 Agustus 2025

Ilmuwan Nuklir Terkemukanya Dibunuh di Dekat Teheran, Iran Tuduh Israel dan Akan Balas Dendam

Ilmuwan nuklir terkemuka di Iran dibunuh di dekat Teheran. Iran menuduh Israel dan menyebut akan balas dendam.

Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
KHAMENEI.IR / AFP
Foto yang disediakan oleh situs web resmi Pemimpin Tertinggi Iran pada 27 November 2020, menunjukkan ilmuwan Iran Mohsen Fakhrizadeh pada 23 Januari 2019. Iran mengatakan Mohsen Fakhrizadeh, salah satu ilmuwan nuklir paling terkemuka, tewas dalam serangan terhadap mobilnya di luar Teheran yang dituduh musuh bebuyutan Israel berada di belakang dan bersumpah akan membalasnya. 

Tindakan terorisme yang disponsori negara seperti itu akan menjadi pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional & mendorong lebih banyak pemerintah untuk melakukan serangan mematikan terhadap pejabat asing," tulisnya.

Siapakah Mohsen Fakhrizadeh?

Mohsen Fakhrizadeh adalah ilmuwan nuklir Iran paling terkenal sekaligus perwira senior Korps Pengawal Revolusi Islam elite.

Negara-negara Barat telah lama menganggap Fakhrizadeh sebagai orang yang sangat kuat dan berperan penting dalam program nuklir Iran.

Menurut dokumen rahasia yang diperoleh Israel pada 2018, Fakhrizadeh memimpin program pembuatan senjata nuklir.

Pada saat itu, PM Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan bahwa dia mengetahui Fakhrizadeh sebagai kepala ilmuwan dalam program tersebut.

Netanyahu juga mendesak semua pihak untuk "mengingat nama Fakhrizadeh".

Pada 2015, New York Times membandingkan Fakhrizadeh dengan J. Robet Oppenheimer.

Oppenheimer adalah fisikawan yang mengarahkan Manhattan Project, yang selama Perang Dunia Kedua menghasilkan senjata atom pertama.

Selain itu, Fakhrizadeh dikatakan telah memimpin Project Amad, program terselubung yang didirikan pada tahun 1989 untuk meneliti potensi pembuatan bom nuklir.

Proyek itu ditutup pada tahun 2003, meskipun Netanyahu mengatakan bahwa Fakhrizadeh diam-diam kembali memimpin program untuk melanjutkan Project Amad.

International Atomic Energy Agency (IAEA) telah lama ingin berbicara dengan Fakhrizadeh, sebagai bagian dari penyelidikan terhadap program nuklir Iran.

Iran dicurigai menggunakan program tersebut sebagai kedok untuk mengembangkan bom nuklir.

(Tribunnews.com/Citra Agusta Putri Anastasia)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan