Konflik Palestina Vs Israel
KTT Perdamaian Gaza Diharapkan Bisa Hentikan Perang, AS Didesak Konsisten
Ketua PBNU Ahmad Fahrur Rozi mendesak Amerika Serikat (AS) untuk konsisten terhadap kesepakatan perdamaian Gaza.
Ringkasan Berita:
- Ketua PBNU berharap KTT Perdamaian Gaza dapat menghentikan perang
- Amerika Serikat diminta konsisten terhadap kesepakatan perdamaian Gaza
- PBNU juga yakin Prabowo dapat membawa Palestina benar-benar merdeka
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ahmad Fahrur Rozi berharap Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perdamaian Gaza di Mesir dapat menghentikan total perang.
Gus Fahrur, sapaan karibnya, mendesak Amerika Serikat (AS) untuk konsisten terhadap kesepakatan perdamaian Gaza.
Baca juga: Trump Apresiasi Prabowo di KTT Perdamaian Gaza 2025, Momentum Penting Akhiri Konflik Palestina
"Dan Amerika Serikat konsisten dengan kesepakatan itu tanpa basa-basi lagi, dunia sudah bosan dengan retorika," kata Gus Fahrur kepada wartawan, Selasa (14/10/2025).
Dia pun meyakini Presiden Prabowo Subianto bersuara tegas dan berani untuk menggalang kekuatan dunia internasional demi menjaga perdamaian di Palestina.
Menurutnya, Prabowo dapat membawa Palestina benar-benar merdeka.

"Presiden Prabowo adalah satu pemimpin dari kawasan Asia yang sangat diperhitungkan dunia untuk ikut membantu kontribusi positif di dalam penyelesaian konflik kemanusiaan di Gaza," ujarnya.
"Kehadiran beliau pada KTT Sharm El-Sheih menunjukkan peran penting Indonesia dalam mendorong terciptanya perdamaian di kawasan Timur Tengah, khususnya konflik Gaza, sekaligus menjadi bukti komitmen Indonesia dalam menciptakan ketertiban dunia sebagaimana diamanatkan pada pembukaan UUD 1945," tandas Gus Fahrur.
Sebelumnya, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto hadir pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perdamaian Sharm El-Sheikh di International Congress Centre, Sharm El-Sheikh, Republik Arab Mesir, Senin (13/10/2025).
Baca juga: Tak Cuma Prabowo, Mikrofon Presiden Turki juga Mati saat Pidato di KTT PBB, Ini Penyebabnya
Sejumlah pemimpin dunia hadir dalam forum tersebut untuk menyaksikan penandatanganan perjanjian perdamaian dan penghentian perang di Gaza.
Perjanjian tersebut menandai berakhirnya konflik berkepanjangan dan dibukanya lembaran baru menuju stabilitas di kawasan Timur Tengah.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyampaikan bahwa kesepakatan yang dicapai merupakan hasil kerja sama panjang berbagai pihak di kawasan dan dunia internasional.
"Setelah bertahun-tahun penderitaan dan pertumpahan darah, perang di Gaza telah berakhir. Bantuan kemanusiaan telah mengalir, termasuk ratusan truk yang berisi bantuan pangan dan kesehatan," ujar Presiden Trump dalam keterangan persnya dikutip dari Sekretariat Presiden.
Kepala Negara AS itu menambahkan bahwa warga sipil telah kembali ke rumah, serta para sandera telah berkumpul kembali dengan keluarga mereka.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.