Kerumunan Massa di Acara Rizieq Shihab
Kontroversial Rizieq Shihab Jadi Sorotan Media Asing
Kontroversial Rizieq Shihab pun menjadi sorotan media Timur Tengah, satu di antaranya yakni Al Jazeera.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Gigih
TRIBUNNEWS.COM - Polda Metro Jaya menahan Rizieq Shihab atas dugaan melanggar pembatasan virus corona dengan mengadakan pertemuan masal sejak kembali dari Arab Saudi bulan lalu.
Kontroversial Rizieq Shihab pun menjadi sorotan media asing, satu di antaranya yakni Al Jazeera.
Media Timur Tengah tersebut menulis, Rizieq Shihab menyerukan 'revolusi akhlak' sejak tiba di Bandara Soekarno-Hatta Jakarta pada 10 November 2020 kemarin.
Ujaran Rizieq Shihab pun memicu ketegangan dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca juga: Sehari Setelah Penahanan, Istri Rizieq Shihab Berencana Menjenguk di Polda Metro Jaya
Baca juga: Benarkan Istri dan Keluarga Berencana Jenguk Rizieq Shihab, Kuasa Hukum Koordinasi dengan Penyidik

Enam Anggota FPI Tewas
Penangkapan Rizieq Shihab pada Sabtu kemarin (12/12/2020) berlangsung setelah enam anggota Front Pembela Islam (FPI) tewas pada Senin (7/12/2020) dalam insiden baku tembak dengan aparat polisi.
Polisi Republik Indonesia (Polri) dalam pernyataan memaparkan, Rizieq Shihab tengah diinterogasi atas tuduhan dugaan pelanggaran pembatasan virus corona.
Pihak Polri menegaskan, penyelidik akan memutuskan apakah Rizieq Shihab akan di penjara atau tidak.
Sementara itu, pengacara Rizieq Shihab , Aziz Yanuar yang juga menjabat sebagai petinggi FPI menyebut, Rizieq Shihab menyerahkan diri ke Polda Metro Jaya.
Aziz pun mengaku, timnya akan mengajukan mosi untuk meminta Rizieq Shihab dibebaskan.
Baca juga: Rizieq Shihab Ditahan Agar Tidak Melarikan Diri dan Hilangkan Barang Bukti, FPI Ajukan Praperadilan
Infeksi Covid-19 Indonesia
Seperti diketahui, infeksi virus corona di Indonesia semakin meningkat.
Hingga hari ini saja, Indonesia berada di peringkat ke-19 dengan total kasus positif terbanyak di dunia.
Saat Rizieq Shihab tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, 10 November 2020 kemarin, para pendukungnya berjubel memberi sambutan.
Dari foto yang beredar, tak ada yang menggubris aturan jarak sosial dan protokol kesehatan Covid-19 selama acara tersebut.
Pejabat Kementerian Kesehatan mengonfirmasi sekira 95 orang yang ada di kerumunan Bandara Soekarno-Hatta dinyatakan terpapar Covid-19.
Baca juga: 3 Tersangka Masih Diperiksa Terkait Kerumunan di Petamburan, Minta Ditahan Seperti Rizieq Shihab
Baca juga: Usai Rizieq Shihab Ditahan, Karangan Bunga Penuhi Polda Metro Jaya

Pihak Istana Presiden Tak Beri Komentar
Pihak Istana Presiden tidak segera mengomentari penangkapan Rizieq Shihab pada Sabtu kemarin.
Tetapi beberapa jam sebelumnya Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan HAM (Menkopolhukam) Mahfud MD buka suara lewat Twitter.
Mahfud MD mengatakan, pemerintah "tidak berencana untuk berdamai" dengan Rizieq Shihab.
Pada 2016 lalu, Rizieq Shihab disebut sebagai tokoh gerakan massa melawan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Poernama alias Ahok.
Rizieq Shihab lantas meninggalkan Indonesia setahun kemudian setelah menghadapi dakwaan.
Baca juga: Alasan Subyektif Polisi Tahan Rizieq Shihab, Diantaranya Agar Tersangka Tidak Melarikan Diri

Masalah Politik
Ian Wilson dari Murdoch University di Perth, Australia, mengatakan kepada Al Jazeera, bahwa ada kekhawatiran tentang bagaimana pemerintah mengelola organisasi masyarakat (ormas) ini (FPI-Red) sebagai "masalah politik".
"Perhatiannya adalah bagaimana mereka mengelola persepsi bahwa mereka menggunakan undang-undang lain untuk menindas ormas karena alasan politik daripada fakta bahwa mereka telah melanggar hukum," tambahnya.
Seperti diketahui, FPI mendapatkan pengaruh politik di Indonesia selama beberapa tahun terakhir.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)