Kaleidoskop 2020
Kaleidoskop Internasional 2020: 5 Kecelakaan Besar yang Jadi Sorotan, Meninggalnya Kobe Bryant
Simak Kaleidoskop Internasional 2020 Berikut Ini, Ada 5 Kecelakaan Besar yang Jadi Sorotan Seluruh Dunia.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Beragam peristiwa mewarnai tahun 2020 ini.
Ada banyak kejadian yang menjadi sorotan sejak Januari hingga Desember 2020.
Sekira ada lima peristiwa yang menjadi perbincangan publik.
Mulai dari jatuhnya Ukraine International Airlines, kematian pebasket legendaris Kobe Bryant dalam kecelakaan helikopter di awal 2020.
Masih ada pula kecelakaan pesawat Lionair Filipina pada Maret 2020.
Selain itu, serangkaian kejadian menggemparkan lainnya yakni yang terjadi di Beirut, Lebanon.
Baca juga: KALEIDOSKOP 2020: 5 Pencarian Bagaimana Cara Terpopuler di Google Tahun 2020
Berikut ini Tribunnews rangkum lima kecelakaan besar yang menjadi sorotan 2020:
1. Kecelakaan Pesawat Ukraina, Ukraine International Airlines Penerbangan 752
Pesawat Boeing 737 milik Ukraina, Ukraine International Airlines Penerbangan 752 mengalami kecelakaan maut, saat lepas landas di Bandara Internasional Imam Khomeini di Teheran, Iran.
Dikutip Tribunnews dari mirror.co.uk, pesawat yang membawa 176 penumpang di dalamnya jatuh dan terbakar pada awal Januari 2020.
Akibatnya seluruh penumpang pesawat tersebut tewas.
Pesawat Boeing 737, dengan nomor penerbangan PS752, lepas landas sekira pukul 06.14 pagi waktu setempat dan mencapai ketinggian 7.952 kaki.
Ukraine International Airlines dikatakan telah dilanda masalah teknis, hanya tiga menit setelah lepas landas dari Bandara Internasional Imam Khomeini di Teheran.
Baca juga: UPDATE Nasib Black Box Ukraine Airlines Telah Ditentukan, Analisis Akan Coba Dilakukan di Ukraina
Human Error
Iran mengakui adanya human error saat pihaknya secara tidak sengaja menembak jatuh pesawat Ukraina.
Pernyataan tersebut disebutkan oleh Presiden Iran, Hassan Rouhani dalam cuitannya.
Pesawat Ukraine International Airlines jatuh pada hari Rabu tak lama setelah Iran meluncurkan rudal di pangkalan yang menampung pasukan Amerika Serikat di Irak.
"Republik Islam Iran sangat menyesali kesalahan bencana ini," Presiden Iran Hassan Rouhani, seperti yang dikutip Tribunnews.com dari AFP.
"Investigasi internal Angkatan Bersenjata telah menyimpulkan bahwa rudal yang disesalkan ditembakkan karenahuman error yang menyebabkan jatuhnya pesawat Ukraina dan memakan korban 176 orang tak bersalah," tambahnya.
Sebelumnya, kantor berita resmi IRNA Iran telah menerbitkan pernyataan dari militer, yang menyatakan pesawat Ukraina disalahartikan sebagai 'pesawat musuh' pada saat serangan di pangkalan Amerika Serikat.
Pengakuan itu dilakukan sehari setelah Kepala Penerbangan Sipil Iran membantah klaim bahwa pesawat itu ditembak jatuh.
Pernyataan tersebut muncul setelah mendapatkan tekanan dari internasional, untuk melakukan penyelidikan yang kredibel setelah beberapa pemerintah Barat menyalahkan serangan rudal.
2. Kobe Bryant Meninggal Dunia
Pebasket legendaris Kobe Bryant yang meninggal dunia dalam kecelakaan helikopter di California, 26 Januari 2020 pagi waktu Amerika Serikat.
Kobe Bryant bersama putrinya dilaporkan meninggal dunia setelah helikopter yang ditumpanginya mengalami kecelakaan.
Kobe Bryant meninggal dalam usia 41 tahun.
Baca juga: Hasil Tinju Mike Tyson vs Roy Jones Jr, Salam Hormat Superman untuk Kobe Bryant
Baca juga: Mengenang Kobe Bryant, Legenda NBA yang Seharusnya Berulang Tahun ke-42 Hari Ini
Diberitakan sebelumnya, Kobe Bryant menumpangi helikopter pribadinya bersama sang putri dan beberapa orang.
Kobe disebut sedang menuju Mamba Academy untuk berlatih basket bersama sang putri.
Mamba Academy berlokasi di sekitar Thousand Oaks yang masih berada di kawasan California.
Saksi mata menyebutkan suara mesin helikopter milik Kobe Bryant terdengar tak normal sebelum kecelakaan terjadi.
Kecelakaan terjadi sekira pukul 10.00 waktu setempat dengan kondisi berkabut di kawasan Calabasas.
Pihak berwenang melaporkan setidaknya ada lima orang tewas.
Sementara itu istri Kobe Bryant, Vanessa, dikabarkan tidak termasuk dalam penumpang di helikopter tersebut.
3. Lionair Filipina Bakal Dilarang Terbang
Pada Maret 2020 kemarin, Otoritas penerbangan Filipina memberi larangan terbang untuk maskapai penerbangan Lionair.
Kebijakan ini merupakan buntut dari dua kecelakaan yang terjadi dalam tujuh bulan terakhir (terhitung dari Maret 2020).
"Ini cukup memprihatinkan, dan kami sedang melihat catatannya secara mendalam," kata Wakil Kepala Otoritas Penerbangan Sipil Filipina (CAAP), Kapten Donaldo Mendoza, dikutip dari GMA News.
"Jelas, kami melakukan penyelidikan menyeluruh tentang ini dan kemudian kami memberi tahu operator tindakan atau langkah yang harus diambil," lanjut Mendoza.
Pada 1 September 2019 sebuah pesawat Lionair berjenis King Air 350 jatuh di kota Calamba, Filipina, karena mengalami kerusakan ketika masih di udara.
Baca: Pesawat yang Jatuh di Filipina Bukan Pesawat Milik Lion Air Group Dari Indonesia
Baca: Antisipasi Corona, Lion Air Group Tutup Sementara Penerbangan ke Papua Selama Dua Pekan

Laporan ini disampaikan oleh seorang pejabat regional dari Kantor Pertahanan Sipil pada Senin (2/9/2019), dilansir dari media lokal GMA News.
Warga setempat mengatakan, pesawat hancur dan sayapnya lepas saat masih di udara.
Kecelakaan terjadi pukul 15.30 waktu setempat.
9 korban meninggal terdiri dari 1 pilot, 1 kopilot, 1 dokter, 2 perawat, 1 pasien beserta istrinya, 1 mekanik pesawat, dan 1 siswa lulusan sekolah penerbangan.
Kemudian pada Minggu (29/3/2020) atau 7 bulan berselang dari kejadian itu, Lionair Filipina kembali jatuh dan terbakar, menewaskan 8 orang.
Kecelakaan terjadi di Bandara Internasional Ninoy Aquino, Manila, Filipina.
Pesawat lepas landas dari Manila pada Minggu malam dan hendak bertolak ke Bandara Haneda, Tokyo, Jepang, yang mengangkut tenaga medis guna menangani wabah virus corona.
8 korban tewas terdiri dari pilot, 2 awak kabin, 1 dokter, 1 perawat, 1 tenaga medis pesawat, serta seorang warga negara Amerika Serikat (AS) dan Kanada.
Laporan awal dari CAAP menunjukkan pesawat mengalami masalah teknis saat lepas landas di landasan pacu 06.
Donaldo Mendoza mengatakan pesawat itu "layak terbang" berdasarkan catatan, dan pilotnya sudah disertifikasi untuk terbang.
4. Ledakan Besar Guncang Pelabuhan Beirut Lebanon, Kerusakan Terlihat Sangat Berat
Ledakan besar dan kebakaran terjadi di pelabuhan Beirut, Lebanon, Selasa (4/8/2020) sekitar pukul 18.00 waktu setempat.
Media Israel Haaretz.com menyebut sejumlah korban luka terlihat di lokasi ledakan dan kebakaran besar yang menimpa bangunan di pelabuhan Beirut, Lebanon, Selasa (4/8/2020) sore waktu setempat.
Dilihat dari tayangan siaran langsung kantor berita Reuters lewat akun Facebooknya, kerusakan akibat ledakan itu sangat dahsyat.
Lebih dari lima bangunan besar menyerupai gudang, hancur berantakan.
Puing-puing berserakan di sekitarnya.
Baca juga: Berkaca dari Kasus Ledakan di Beirut, Dankorbrimob Polri Siagakan Satuan KBR Gegana
Baca juga: Kepanikan Terjadi Akibat Kebakaran di Beirut Lebanon, Penduduk Trauma, Penyebab Belum Diketahui

Truk dan sejumlah kendaraan roda empat lainnya bergelimpangan.
Rekaman video menangkap gelombang kejut yang menghantam bangunan berkilo-kilometer jauhnya, saat awan jamur debu membubung ke angkasa.
Sesaat setelah ledakan, Kementerian Kesehatan Lebanon menginstruksikan semua rumah sakit yang tersedia untuk bersiap menerima korban luka.
Data terakhir yang dikumpulkan pada 15 Agustus 2020, jumlah korban tewas ledakan Beirut mencapai 180 orang.
5. Kebakaran Terjadi di Lokasi Ledakan Dahsyat Ibu Kota Lebanon
Kebakaran besar terjadi di pelabuhan Beirut, ibu kota Lebanon, Kamis siang (10/9/2020) waktu setempat.
Lokasi kebakaran ini sama dengan lokasi ledakan dahsyat yang guncang Beirut, Agustus lalu.
Pihak militer Lebanon mengatakan kobaran api terjadi di gudang tempat penyimpanan bahan bakar di zona bebas bea pelabuhan.
Baca: Pasca Ledakan Beirut, Lebih dari 4 Ton Amonium Nitrat Ditemukan Dekat Pelabuhan
Baca juga: Kaleidoskop 2020 : Peristiwa di Timur Tengah, Tewasnya Qasem Soleimani hingga Ledakan Beirut
Helikopter militer pun ikut ambil bagian dalam upaya memadamkan api.
Stasiun TV lokal mengatakan perusahaan yang berkantor di dekat pelabuhan telah meminta karyawannya untuk meninggalkan daerah tersebut.
Al Jazeera melaporkan, penduduk yang panik memecahkan jendela yang terbuka dan saling memanggil untuk memperingatkan mereka tentang kebakaran ini.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)