Rabu, 27 Agustus 2025

Ledakan Bom di Addis Ababa Ethiopia Tewaskan Tiga Orang

Konflik meledak sejak 2019, ketika Tigray People's Liberation Front (TPLF) mundur dari koalisi pemerintahan Perdana Menteri Abiy Ahmed.

Youtube/Brooke Saward
ILUSTRASI - Eksotika negara Ethiopia dikenal luas di sejumlah wilayahnya, terutama di kawasan pegunungan. Negara ini pernah mengalami tragedi kelaparan hebat bertahun lalu, akibat kemarau panjang. 

Arah perlawanan Tigray seperti dikatakannya, bergeser ke urusan penentuan nasib sendiri wilayah berpenduduk sekitar enam juta orang itu.

"Saya dekat dengan Mekelle di Tigray melawan penjajah," kata Gebremichael dikutip kantor berita Reuters melalui pesan teks. Pemerintah Ethiopia menyebut klaim itu palsu.

PM Abiy menyatakan, pasukan federal tidak membunuh satu warga sipil pun dalam serangan hampir sebulan mereka terhadap pasukan pemberontak di wilayah utara.

Malcolm Webb dari Al Jazeera, melaporkan dari ibu kota Kenya Nairobi, klaim Abiy bertentangan pernyataan TPLF. Banyak warga sipil terbunuh atau jadi korban serangan udara.

Klaim Kehadiran Tentara Eritrea di Tigray

Gebremichael juga mengatakan kepada Reuters, beberapa tentara Eritrea yang bertempur bersama pasukan federal Ethiopia, telah ditawan kelompoknya.

Belum ada komentar langsung dari pemerintah Eritrea, meskipun pada awal konflik yang berlangsung lebih dari tiga minggu, pihaknya membantah terlibat.

Klaim dari semua pihak sulit untuk diverifikasi karena sambungan telepon dan internet ke wilayah Tigray sebagian besar telah terputus. Aksesnya dikontrol ketat sejak perang dimulai pada 4 November.

Pada Minggu, sehari setelah Abiy mengumumkan kemenangan di wilayah utara, pasukan Tigray mengklaim menembak jatuh pesawat militer dan merebut kembali kota Axum dari pasukan federal.

Gebremichael mengatakan kepada Reuters pasukannya juga menangkap pilot pesawat militer tersebut. Belum ada komentar langsung dari pemerintah atau militer.

Pemerintah Ethiopia mencoba memadamkan pemberontakan TPLF, partai berbasis etnis yang kuat yang mendominasi pemerintah pusat selama hampir tiga dekade hingga Abiy berkuasa pada 2018.

Ribuan orang diyakini telah tewas sejak pertempuran itu dimulai, lebih dari 43.000 orang telah melarikan diri ke negara tetangga Sudan. Ada pula laporan milisi yang menyerang warga sipil.

Konflik telah menjadi ujian yang sulit bagi Abiy, seorang pemimpin yang berjanji untuk menyatukan berbagai kelompok etnis yang membentuk 115 juta penduduk Ethiopia.

Tetapi berulang kali menghadapi kekerasan di seluruh negeri. Arus pengungsi dan serangan roket oleh TPLF ke negara tetangga Eritrea juga mengancam stabilitas wilayah Tanduk Afrika yang lebih luas.(Tribunnews.com/Aljazeera/Sputniknews/Reuters/AP/xna)

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan