Jumat, 22 Agustus 2025

Virus Corona

Netanyahu Menepati Janjinya, Jadi Orang Pertama di Israel yang Disuntik Vaksin Pfizer

PM Israel Benyamin Netanyahu telah menepati janjinya dan menjadi orang pertama di negara itu yang divaksinasi Covid-19.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
GALI TIBBON/AFP
Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, TEL AVIV - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu baru saja mendapatkan suntikan vaksin virus corona (Covid-19) Pfizer dalam sebuah acara yang disiarkan secara langsung.

Hal ini dimaksudkan untuk memberikan contoh kepada seluruh rakyatnya, karena survei yang dilakukan di negara itu menunjukkan tingkat ketidakpercayaan yang tinggi terhadap upaya imunisasi di antara warga Israel.

Dikutip dari laman Russia Today, Minggu (20/12/2020), suntikan seremonial ini berlangsung di Pusat Medis Sheba yang berada di dekat kota Tel Aviv pada Sabtu kemarin.

Netanyahu telah menepati janjinya dan menjadi orang pertama di negara itu yang divaksinasi Covid-19.

Ia diberikan suntikan imunisasi yang dikembangkan bersama oleh raksasa farmasi Amerika Serikat (AS) Pfizer dan perusahaan bioteknologi Jerman BioNTech.

Israel, yang berencana untuk memulai vaksinasi kepada masyarakat umum pada pekan depan, sejauh ini telah menerima 300.000 dosis inokulasi.

Baca juga: Pengembang Sputnik V Targetkan 80 Persen Warga Rusia Bisa Dapatkan Vaksin pada 2021

Namun negara itu berharap bisa memperoleh 3,8 juta dosis pada akhir Desember ini.

"Suntikan kecil untuk manusia dan langkah besar untuk kesehatan kita semua," kata Netanyahu.

Ia mengulangi 'kata-kata ikonik' yang diucapkan oleh orang pertama yang menginjakkan kaki di bulan, Astronot AS Neil Armstrong.

Setelah menerima vaksin itu, Pemimpin Israel tersebut mengaku dirinya merasa 'luar biasa'.

"Dalam meluncurkan kampanye vaksinasi, Israel berupaya meninggalkan 'kegelapan' yang ditimbulkan Covid-19 dan memulai perjalanan menuju 'cahaya yang terang'," jelas Netanyahu.

Sebelumnya, ia telah menghadapi kritik keras dan protes skala besar terkait penanganannya terhadap wabah Covid-19.

Perdana Menter Israel Benjamin Netanyahu (kiri) bersama mantan penasehat Dewan Keamanan Nasional (NSC) Israel Yaakov Nagel dalam sebuah rapat kabinet diJerusalem, 18 September 2016. (Marc Israel Sellem/Flash90)
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kiri) bersama mantan penasehat Dewan Keamanan Nasional (NSC) Israel Yaakov Nagel dalam sebuah rapat kabinet diJerusalem, 18 September 2016. (Marc Israel Sellem/Flash90) (Marc Israel Sellem/Flash90)

"Jika semua orang bekerja sama, menaati peraturan dan pergi untuk mendapatkan vaksinasi, kita akan ke luar dari wabah ini, dan kita bisa menjadi negara pertama di dunia yang selamat dari ini, mari lakukan bersama," tegas Netanyahu.

Ia menyampaikan bahwa dengan menjadi penerima pertama vaksin ini di negara itu, dirinya ingin memberikan contoh pribadi kepada seluruh rakyatnya.

"Sehingga semua warga Israel mau melakukan vaksinasi untuk diri mereka sendiri," papar Netanyahu.

Kendati demikian, saat ini masih harus dilihat apakah rakyatnya akan memperhatikan nasihat pemimpin mereka itu dan mengikutinya secara massal.

Sebuah survei yang baru diterbitkan pada Jumat lalu menunjukkan bahwa sebagian besar orang Israel merasa khawatir terkait upaya vaksinasi ini.

Hasil survei yang dilakukan oleh situs Ynet News menunjukkan bahwa kurang dari 25 persen warga Israel yang siap menerima suntikan vaksin Covid-19.

Baca juga: Kaleidoskop Internasional Oktober 2020: Trump Positif Covid hingga Normalisasi Hubungan Sudan-Israel

Sementara survei lainnya yang dilakukan oleh Universitas Haifa dan diterbitkan pada hari Selasa lalu, menyebutkan jumlah mereka yang ingin menjadi yang terdepan dalam mendapatkan vaksinasi hanya sekitar 20 persen.

Meskipun demikian, menurut survei Ynet, sekitar dua pertiga dari populasi Israel, atau 64 persen mengatakan bahwa mereka memang berencana untuk mendapatkan suntikan, meskipun dalam jangka panjang.

Namun, ini tentunya tidak mencapai visi Netanyahu yang ingin semua orang Israel divaksinasi 'tanpa kecuali'.

Selanjutnya survei yang dilakukan minggu lalu oleh surat kabar Israel Hayom menunjukkan bahwa sepertiga atau 37 persen warga Israel berencana menolak tindakan vaksinasi itu.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan