Rabu, 27 Agustus 2025

Poster Qassem Soleimani Picu Kontroversi di Jalur Gaza

Poster mendiang Jenderal Qassem Soleimani yang dipasang di papan reklame di Kota Gaza dirusak dan dirobohkan jelang peringatan kematiannya.

AHMAD AL-RUBAYE / AFP
Seorang anak laki-laki Irak membawa potret komandan Irak Abu Mahdi al-Muhandis dan komandan Pengawal Revolusi Iran Qasem Soleimani selama demonstrasi di lingkungan Shoala barat Baghdad pada 1 Januari 2021, menuntut pengusiran pasukan AS dari Irak dan menyerukan balas dendam atas pembunuhan tersebut. al-Muhandis dan Soleimani, menjelang peringatan 3 Januari serangan drone AS. Pada 3 Januari, Irak akan menandai satu tahun sejak serangan pesawat tak berawak AS menewaskan komandan Irak Abu Mahdi al-Muhandis, wakil kepala jaringan paramiliter Hashed Al-Shaabi yang bersekutu dengan Teheran, bersama Soleimani, kepala operasi elit eksternal Iran. Pengawal Revolusi, hampir memicu konflik yang masih dikhawatirkan banyak orang. 

TRIBUNNEWS.COM - Poster mendiang Komandan Pasikan Quds Iran Jenderal Qassem Soleimani yang dipasang di papan reklame di Kota Gaza dirusak dan dirobohkan, beberapa hari sebelum peringatan satu tahun kematiannya.

Qassem Soleimani tewas dalam serangan pesawat tak berawak Amerika Serikat (AS) di dekat Bandara Baghdad pada 3 Januari 2020 lalu.

Poster Qassem Soleimani di Jalur Gaza disebut mengandung frasa 'martir Yerusalem'.

Arab News melaporkan, ungkapan tersebut diketahui diucapkan oleh Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh di pemakaman Qassem Soleimani.

Baca juga: Soal Peringatan Kematian Qassem Soleimani, Iran Sebut Trump Cari Alasan untuk Menyerang

Baca juga: 8 Roket Targetkan Kedutaan Besar AS di Baghdad, Jelang Peringatan Meninggalnya Qassem Soleimani

Seorang anak laki-laki Irak membawa potret komandan Irak Abu Mahdi al-Muhandis dan komandan Pengawal Revolusi Iran Qasem Soleimani selama demonstrasi di lingkungan Shoala barat Baghdad pada 1 Januari 2021, menuntut pengusiran pasukan AS dari Irak dan menyerukan balas dendam atas pembunuhan tersebut. al-Muhandis dan Soleimani, menjelang peringatan 3 Januari serangan drone AS. Pada 3 Januari, Irak akan menandai satu tahun sejak serangan pesawat tak berawak AS menewaskan komandan Irak Abu Mahdi al-Muhandis, wakil kepala jaringan paramiliter Hashed Al-Shaabi yang bersekutu dengan Teheran, bersama Soleimani, kepala operasi elit eksternal Iran. Pengawal Revolusi, hampir memicu konflik yang masih dikhawatirkan banyak orang.
Seorang anak laki-laki Irak membawa potret komandan Irak Abu Mahdi al-Muhandis dan komandan Pengawal Revolusi Iran Qasem Soleimani selama demonstrasi di lingkungan Shoala barat Baghdad pada 1 Januari 2021, menuntut pengusiran pasukan AS dari Irak dan menyerukan balas dendam atas pembunuhan tersebut. al-Muhandis dan Soleimani, menjelang peringatan 3 Januari serangan drone AS. Pada 3 Januari, Irak akan menandai satu tahun sejak serangan pesawat tak berawak AS menewaskan komandan Irak Abu Mahdi al-Muhandis, wakil kepala jaringan paramiliter Hashed Al-Shaabi yang bersekutu dengan Teheran, bersama Soleimani, kepala operasi elit eksternal Iran. Pengawal Revolusi, hampir memicu konflik yang masih dikhawatirkan banyak orang. (AHMAD AL-RUBAYE / AFP)

Seperti diketahui, Hamas secara terbuka memuji Iran selama beberapa tahun terakhir sebagai pendukung paling menonjol dari pengembangan kemampuan militer gerakan tersebut.

Namun, berbeda dengan pandangan Hamas, Palestina dan Arab memandang Qassem Soleimani sebagai penjahat perang.

Qassem Soleimani disebut terlibat dalam pembantaian warga sipil Suriah dan Irak melalui intervensi langsungnya dalam operasi militer di kedua negara.

Baca juga: Kaleidoskop 2020 : Peristiwa di Timur Tengah, Tewasnya Qasem Soleimani hingga Ledakan Beirut

Poster Qassem Soleimani Dipasang Kelompok Tak Dikenal

Poster Qassem Soleimani diduga dipasang oleh kelompok tak dikenal, yang diyakini berafiliasi dengan Hamas dan faksi yang didukung Iran.

Berdasar penuturan orang-orang terdekat dan pihak keluarga Syekh Majdi Al-Maghribi, Pasukan Keamanan Hamas menangkap Syekh Majdi Al-Maghribi yang memimpin kelompok yang merobohkan poster Qassem Soleimani.

Di laman Facebook, Syekh Majdi Al-Maghribi menulis "Setiap pahlawan bisa menghilangkan rasa malu ini dari tanah Gaza. Biarkan dia mengaburkan, merobek, dan mengubah gambar-gambar ini".

"Sayang sekali karena kotoran yang tertinggal di atas kepala kita ini," tulisnya di Faceebook.

Kemunculan poster tersebut juga bertepatan dengan latihan militer di Jalur Gaza yang melibatkan partisipasi Hamas dan 12 sayap militer, yang sebagian besar mengakui dukungan Iran.

Beberapa hari yang lalu, seorang pemimpin Hamas yang terkemuka, Mahmoud Al-Zahar, mengatakan bahwa Qassem Soleimani telah memberinya 22 juta dolar Amerika selama pertemuan pertama mereka pada tahun 2006 ketika dia menjadi Menteri Luar Negeri Gaza.

Mayor Jenderal Qassem Soleimani, Komandan Pasukan Khusus Iran.
Mayor Jenderal Qassem Soleimani, Komandan Pasukan Khusus Iran. (tasnimnews)

Baca juga: Drone AS yang Bunuh Jenderal Qassem Soleimani Diberi Izin Terbang oleh Otoritas Irak

Baca juga: Siaga Tinggi di Irak Jelang Peringatan Setahun Pembunuhan Qassem Soleimani

Poster Qassem Soleimani Picu Kontroversi

Seorang anggota Biro Politik Partai Rakyat, Walid Al-Awad, mengatakan bahwa menampilkan citra Qassem Soleimani saat ini tidak perlu dan akan berdampak negatif pada Gaza karena akan membayar harga di tangan Israel atau kehilangan hubungan dengan negara-negara Arab.

“Mengangkat poster Soleimani adalah langkah yang akan dilebih-lebihkan dengan menempatkan Gaza dalam lingkaran terorisme Iran,” tambahnya.

Seorang anggota biro politik Front Demokratik untuk Pembebasan Palestina, Talal Abu Zarifa, mengatakan poster jenderal itu akan membawa Gaza ke dalam "labirin dan keterikatan politik yang besar dan berbahaya".

Aktivis Ahmed Silmi juga menolak pembenaran untuk menunjukkan citra Qassem Soleimani dengan dukungan Iran untuk faksi Palestina.

“Perlawanan bukan hanya aksi militer, tapi ini adalah kejelasan moral agar layak menerima bias rakyat terhadap Anda dan perasaan mereka termotivasi dalam mengadopsi tujuan Anda. Minat untuk membangun gudang senjata sendirian dengan mengorbankan perhatian pada kejelasan moral memiliki harga yang mahal. "

Profesor ilmu politik Hussam Al-Dajani di Universitas Umma mengatakan kontroversi menyertai segala sesuatu di Gaza, apakah itu foto Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi Sisi, Soleimani, atau konvoi bantuan Emirat.

“Seluruh hidup kita adalah kontroversi, dan meskipun debat ini sehat dan bermanfaat, kita harus tahu bahwa politik diatur oleh kepentingan, bukan prinsip, bahkan jika kita tidak setuju tentang itu,” katanya.

Ini adalah kedua kalinya foto Soleimani dimunculkan di Gaza. Yang pertama adalah tenda duka yang didirikan untuknya oleh Hamas, Jihad Islam, Front Populer untuk Pembebasan Palestina, dan Komite Perlawanan Rakyat.

Pejabat Hamas Ismail Radwan mengatakan pada saat itu: "Kami akan tetap setia di Jalur Gaza kepada mereka yang mendukung Palestina dan mengembangkan kemampuan faksi-faksi tersebut."

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan