Rabu, 10 September 2025

Jack Ma Hilang

Jack Ma Menghilang, Pemerintah China Dikabarkan Akan Mengambilalih Asetnya

Pemerintah China diduga akan mengambil alih perusahaan milik Jack Ma, konglomerat besar yang hingga kini keberadaannya

Editor: Hendra Gunawan
Philippe LOPEZ / AFP
Jack Ma, CEO raksasa e-commerce China Alibaba, memberi isyarat saat dia berbicara selama kunjungannya di pameran rintisan dan inovasi Vivatech, di Paris pada 16 Mei 2019. 

Jack Ma sendiri merupakan salah satu orang terkaya di dunia dan sempat jadi yang paling tajir di Asia, sebelum digeser Zhong Shanshan.

Kekayaan Jack Ma awal tahun ini merosot 512 juta dollar AS (Rp 7,1 triliun) menjadi total 57,9 miliar dollar AS (Rp 806,2 triliun) menurut data terbaru Forbes pada 5 Januari 2021.

Walau peringkatnya turun, tapi dengan total aset yang dimilikinya pria berusia 56 tahun ini tetaplah miliarder yang kekayaannya melimpah ruah, bahkan bisa mengungguli proyek-proyek negara.

Di Indonesia misalnya, proyek jalan tol Cisumdawu (Cileunyi-Sumedang-Dawuan) yang ruas barunya sedang digarap Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), total nilai investasinya sebesar Rp 8,4 triliun.

Jika semua kekayaan Jack Ma digelontorkan untuk membangun proyek setara nilai investasi Cisumdawu, maka dia bisa membuat 100 jalan tol.

Lalu bagaimana kalau Jack Mau tak mau membangun jalan tol dan hanya ingin jalan-jalan di jalan bebas hambatan itu?

Apabila tolok ukurnya adalah mobil MPV (Multi Purpose Vehicle) yang banyak diminati keluarga Indonesia, mantan guru bahasa Inggris itu bisa membeli sekitar 3-4 juta unit dengan asumsi harga rata-rata harga mobil Rp 200-250 juta per unit.

Dari mana sumber kekayaan Jack Ma?

Sebagai bos Alibaba, kekayaan Jack Ma tak hanya bergantung pada perusahaan e-commerce tersebut.

Sayap bisnis Alibaba Group melebar hingga berbagai lini, seperti film sampai media.

Dilansir dari Investopedia, ada lima perusahaan besar yang diakuisisi oleh Alibaba Group.

Termahal adalah Youku Tudou Inc perusahaan hiburan dan media, yang 16,5 persen sahamnya diakuisisi sebesar 1,1 miliar dollar AS pada Mei 2014.

Di bawahnya ada Alibaba Pictures Group yang dulunya bernama ChinaVision Media. Saham bisnis itu dibeli seharga 804 juta dollar AS pada 2014.

South China Morning Post (SCMP) media berbahasa Inggris yang berbasis di Hong Kong, juga berada di bawah naungan Alibaba Group usai dibeli dengan banderol 266 juta dollar AS pada April 2016.

Lalu Alibaba Group turut mengakuisisi Lazada Group seharga 1 miliar dollar AS untuk 54 persen sahamnya pada 12 April 2016.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan