Roket Kembali Hantam Pangkalan Udara Militer Irak, Satu Orang Terluka
Sekira empat roket dilaporkan menghantam pangkalan udara Irak pada Sabtu malam (20/2/21021), satu orang dilaporkan terluka.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Sekira empat roket dilaporkan menghantam pangkalan udara Irak pada Sabtu malam (20/2/21021).
Mengutip Al Jazeera, kabar ini dibagikan oleh pihak militer Irak melalui sebuah pernyataan.
Sementara itu, pejabat lainnya menerangkan bahwa satu orang terluka di pangkalan pesawat tempur layanan perusahaan pertahanan Amerik Serikat (AS).
Dikutip dari empat pejabat yang berbicara tanpa menyebut nama, Associated Press melaporkan, orang yang terluka itu bekerja untuk perusahaan AS.
Baca juga: Serangan Roket Hantam Pangkalan Militer AS di Irak: Seorang Tewas, 5 Lainnya Luka-luka
Baca juga: Ekspor Truk dan Bus Lewat Terminal IPCC Melonjak Tajam, Isuzu Meroket Kalahkan Hino

Tidak ada kelompok yang segera mengklaim serangan di pangkalan udara Balad di provinsi Salah al-Din.
Jamal Akab, Juru Bicara media untuk provinsi tersebut mengatakan kepada media lokal bahwa rudal itu mendarat "di dekat pangkalan udara di area terbuka".
Pada Januari 2020, pangkalan itu, yang terletak sekitar 80 kilometer di utara Baghdad, diserang oleh delapan roket Katyusha.
Dalam serangan tersebut, empat anggota angkatan udara Irak terluka, termasuk dua perwira.
Perusahaan pertahanan AS Sallyport memiliki kantor pusat di dalam pangkalan udara tersebut.
Saat ini memiliki 46 personel di sana yang dikontrak untuk memberikan layanan guna mendukung program F-16 Irak.
Baca juga: Vaksin Covax, Vaksin Jalur Multilateral Diperkirakan Tiba di Indonesia Maret 2021

AS sebelumnya telah mengevakuasi beberapa pasukannya dari pangkalan untuk alasan keamanan.
Itu adalah serangan roket kedua yang menghantam pangkalan yang menampung pasukan atau kontraktor AS dalam waktu kurang dari seminggu.
Kelompok bersenjata yang menurut beberapa pejabat Irak didukung oleh Iran telah mengklaim insiden serupa di masa lalu.
Pekan lalu, satu kontraktor sipil asing tewas dan sembilan lainnya cedera setelah serangkaian serangan rudal di pangkalan militer di dalam bandara Erbil, di wilayah yang dikuasai Kurdi di Irak utara.
Serangan itu diklaim oleh kelompok bersenjata yang tidak banyak dikenal yang menyebut dirinya Awliya al-Dam - atau Penjaga Darah.