Krisis Myanmar
Para Saksi Gambarkan Kekerasan pada Massa Protes Kudeta Myanmar Layaknya Zona Perang
Sabtu (20/2/2021) disebut sebagai hari pertumpahan darah terburuk selama protes massal di Myanmar.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Gigih
Ye Aung THU / AFP
Seorang pengunjuk rasa memakai tanda dengan salam tiga jari selama demonstrasi menentang kudeta militer di Yangon pada 22 Februari 2021.
"Yangon memiliki kedutaan besar, kantor PBB, jurnalis internasional, dan jantung komunitas bisnis yang berpusat di sana," katanya.
Tetapi aktivis mahasiswa itu mengatakan tindakan keras di Mandalay hanya menciptakan perlawanan yang lebih sengit, dengan protes yang berkembang pada hari Minggu.
"Kami semua lebih membenci tindakan mengerikan mereka dan lebih termotivasi untuk memenangkan revolusi ini," katanya.
"Saya tidak bisa menjalani hidup saya dalam belenggu dan ketakutan," tegasnya.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)