Kamis, 4 September 2025

Virus Corona

Media Jepang Anti Vaksinasi Mulai Menyelewengkan Pemberitaan Dengan Kematian Lansia

Belakangan ini beberapa media Jepang yang anti vaksinasi di Jepang mulai menyebarkan berita mengenai kematian seorang wanita

Editor: Johnson Simanjuntak
Foto Richard Susilo
Gedung kementerian kesehatan dan tenaga kerja Jepang 

"Faktanya, perdarahan subarachnoid terjadi pada sekitar 24.000 pasien (bahkan di Jepang) setiap tahun. Berdasarkan fakta ini, seorang wanita berusia 60-an menjadi subarachnoid tiga hari setelah menerima vaksin. Yang membuat saya ingin meragukan hubungan sebab akibat,  ternyata ada penyakit lain, bukan karena vaksin."

Sulit, tetapi menurut nya memang penting untuk dibagikan informasi berdasarkan fakta tersebut.

Spesialis vaksin Jepang dan dokter serta peneliti Jepang yang bekerja sebagai dokter di garis depan infeksi virus Corona di Amerika Serikat menggunakan media dan SNS untuk menyebarkan informasi vaksin dengan cara yang mudah dipahami.

"Kami bekerja dengan misi mengkomunikasikan informasi dan keselamatan. berdasarkan apa yang benar-benar benar. Kami mendorong Anda masing-masing untuk mempelajari informasi yang benar dan membuat keputusan sendiri. Itu lebih penting dari apa pun,” tambah sumber itu lagi.

Tampaknya setiap orang perlu memperhatikan apa yang penting dan kebenaran melalui media dan chatting yang ada tetapi jangan terperosok ke dalam hoax, cek dan ricek selalu ya,  tambahnya lagi.
 

Sementara itu bagi WNI yang berkeinginan vaksinasi Covid-19 di Jepang dapat menghubungi Forum BBB, kelompok bisnis WNI yang berdomisili di Jepang dengan email: bbb@jepang.com subject: Vaksinasi

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan