Rabu, 27 Agustus 2025

Krisis Myanmar

Biarawati di Myanmar Berlutut pada Polisi Bersenjata: Jangan Tembak Anak-anak, tapi Tembak Saya

Seorang biarawati di Myanmar, Suster Ann Rose Nu Tawng memohon kepada sekelompok petugas polisi bersenjata lengkap untuk tidak menembak anak-anak.

Editor: Sri Juliati
MYITKYINA NEWS JOURNAL via Sky News
Suster Ann Roza Nu Tawng, seorang biarawati di Myitkyina, Myanmar, berlutut di hadapan sejumlah aparat yang juga ikut berlutut. Suster Ann Roza memohon kepada aparat Myanmar agar tak menembaki para pengunjuk rasa pada Senin, 8 Maret 2021. Namun, terdengar tembakan dengan dua orang dikonfirmasi tewas. 

"Lantai klinik kami menjadi lautan darah," katanya. 

"Kita perlu menghargai hidup. Itu membuatku merasa sangat sedih."

Gadis 19 Tahun Tewas Ditembak Polisi

Kisah Perjuangan Kyal Sin - Seorang gadis 19 tahun tewas dalam sebuah aksi damai menentang kudeta Myanmar. Gadis itu bernama Angel, dikenal juga dengan nama Kyal Sin.
Kisah Perjuangan Kyal Sin - Seorang gadis 19 tahun tewas dalam sebuah aksi damai menentang kudeta Myanmar. Gadis itu bernama Angel, dikenal juga dengan nama Kyal Sin. (net/kolase/Twitter)

Seorang gadis yang karib disapa Angel, mendadak menjadi santer terdengar di media lantaran telah menjadi korban dalam demo kudeta Myanmar.

Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, Angel meninggal dunia setelah tertembak di bagian kepala oleh polisi.

Dikutip dari Los Angeles Times, pada hari Rabu (3/3/2021), foto remaja berusia 19 tahun itu tersebar di media sosial.

Foto-foto Angel pada saat-saat terakhir dalam hidupnya terekam kamera.

Protes kudeta Myanmar tersebut terjadi tepatnya di Mandalay, Myanmar.

Saat mengikuti demo tersebut, gadis remaja bernama asli Ma Kyal Sin mengenakan T-shirt hitam bertuliskan "Semuanya akan baik-baik saja".

Teriakan Terakhir

Sosok Kyal Sin atau yang karib disapa Angel, saat mengikuti demo kudeta Myanmar (kiri), saat tertembak peluru hingga akhrinya dinyatakan meninggal dunia (kanan).
Sosok Kyal Sin atau yang karib disapa Angel, saat mengikuti demo kudeta Myanmar (kiri), saat tertembak peluru hingga akhrinya dinyatakan meninggal dunia (kanan). (Tangkap Layar Instagram @drewpavlou)

Saat aksi demo, Angel sempat berteriak: "Kami tidak akan lari!"

Segera setelah itu, dia terbunuh oleh peluru di kepala.

Baca juga: Amerika Serikat Blokir Akses untuk Kementerian Myanmar dan Bisnis Militer

Baca juga: Lagi, Satu Orang Tewas Saat Polisi Myanmar Tembaki Demonstran

Baca juga: AS Blokir Akses Kementerian Myanmar, Bisnis Militer dari Perdagangan

Sementara dikutip dari The Times, para saksi melihat Angel menendang dan membuka pipa air sehingga pengunjuk rasa dapat mencuci wajahnya dari gas air.

Tanpa rasa takut, ia melemparkan tabung gas air mata kembali ke polisi.

Frontliners, duduklah. Kalian tidak boleh mati! ” Angel berteriak.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan