Rabu, 27 Agustus 2025

Krisis Myanmar

Biarawati di Myanmar Berlutut pada Polisi Bersenjata: Jangan Tembak Anak-anak, tapi Tembak Saya

Seorang biarawati di Myanmar, Suster Ann Rose Nu Tawng memohon kepada sekelompok petugas polisi bersenjata lengkap untuk tidak menembak anak-anak.

Editor: Sri Juliati
MYITKYINA NEWS JOURNAL via Sky News
Suster Ann Roza Nu Tawng, seorang biarawati di Myitkyina, Myanmar, berlutut di hadapan sejumlah aparat yang juga ikut berlutut. Suster Ann Roza memohon kepada aparat Myanmar agar tak menembaki para pengunjuk rasa pada Senin, 8 Maret 2021. Namun, terdengar tembakan dengan dua orang dikonfirmasi tewas. 

Sadar akan bahaya yaang dihadapi, Angel sempat menulis rincian golongan darahnya di Facebook.

Ia meminta agar organnya disumbangkan jika dia meninggal.

Seolah tidak terpengaruh oleh kematian Kyal Sin, para pengunjuk rasa tetap beraksi ke jalan-jalan Yangon dan Mandalay, dua kota terbesar di negara itu, serta kota-kota lain.

Bahkan, polisi melepaskan tembakan dan menggunakan gas air mata untuk membubarkan pengunjuk rasa di Yangon dan kota Monywa.

Penduduk mengatakan bahwa lima jet tempur melakukan lintasan rendah dalam formasi di atas Mandalay pada Kamis pagi, yang tampaknya menunjukkan kekuatan militer.

Lebih dari 1.700 orang, termasuk anggota parlemen dan pengunjuk rasa, telah ditahan sejak kudeta.

Penangkapan telah meningkat, yang mana 29 jurnalis ditahan dalam beberapa hari terakhir.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan