Rabu, 20 Agustus 2025

Krisis Myanmar

Junta Myanmar Perluas Status Darurat Militer setelah 50 Orang Tewas dalam Kerusuhan Unjuk Rasa

Junta militer Myanmar memberlakukan darurat militer di lebih banyak distrik di seluruh negeri setelah aksi protes paling mematikan teradi sejak kudeta

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Gigih
STR / AFP
Pengunjuk rasa lari dari gas air mata yang ditembakkan oleh pasukan keamanan, karena beberapa demonstran juga melepaskan alat pemadam kebakaran, di samping barikade yang dipasang selama demonstrasi menentang kudeta militer di Mandalay pada 15 Maret 2021. Junta militer Myanmar memberlakukan darurat militer di lebih banyak distrik di seluruh negeri setelah aksi protes paling mematikan teradi sejak kudeta 

Untuk sebagian besar sejarah modernnya, Myanmar berada di bawah kekuasaan militer.

Pembatasan militer mulai longgar sejak 2010 dan seterusnya.

Hal itu mengarah pada pemilihan bebas pada 2015 dan pelantikan pemerintahan yang dipimpin oleh pemimpin oposisi veteran Aung San Suu Kyi pada tahun berikutnya.

Pada 2017, tentara Myanmar menanggapi serangan terhadap polisi oleh militan Rohingya dengan tindakan keras mematikan.

Mereka mendorong lebih dari setengah juta Muslim Rohingya melintasi perbatasan ke Bangladesh.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Ikuti perkembangan terbaru krisis di Myanmar di sini

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan