Sabtu, 23 Agustus 2025

Fakta-fakta Persidangan Kasus Kematian George Floyd Hari ke-4, Sang Kekasih Dipanggil untuk Bersaksi

Persidangan kasus kematian George Floyd hari ke-4, juri mendengar kesaksian dari pacar George Floyd serta paramedis yang dipanggil ke lokasi kejadian.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Gigih
Stephen Maturen / Getty Images via AFP
Potret George Floyd digantung di pagar di luar Pusat Pemerintah Hennepin pada 1 April 2021 di Minneapolis, Minnesota. 

Floyd terkadang membeli obat-obatan dari orang-orang yang bersamanya pada hari dia meninggal

Pada Maret 2020, Floyd dirawat di rumah sakit selama lima hari karena overdosis obat.

Ross mengatakan mereka membeli pil bulan itu yang tampak seperti penghilang rasa sakit.

Tetapi mereka masing-masing diberi jenis pil yang berbeda - yang membuat Ross gelisah.

Kemudian pada bulan Mei, sekitar dua minggu sebelum kematian Floyd, Ross mengatakan ia menyadari Floyd bertindak berbeda dan berasumsi Floyd mulai menggunakan narkoba lagi.

Ross mengatakan di pengadilan bahwa dia yakin Floyd terkadang membeli obat-obatan dari Maurice Hall dan Shawanda Hill, yang keduanya bersamanya di dalam mobil di luar Cup Foods.

Penyidik menemukan pecahan pil di dalam mobil yang dinyatakan positif mengandung campuran metamfetamin dan fentanil.

Obat-obatan itu ditemukan di tubuh Floyd setelah kematiannya.

Maurice Hall meminta hak istimewa Amandemen Kelima terhadap tindakan memberatkan diri sendiri pada hari Rabu.

Maurice Hall telah meminta amandemen ke-5 untuk tidak bersaksi.
Maurice Hall telah meminta amandemen ke-5 untuk tidak bersaksi. (Court TV pool)

Pengacaranya lantas meminta jaksa penuntut untuk membatalkan panggilan pengadilannya untuk bersaksi.

Tentang George Floyd

George Floyd
George Floyd (Ben Crump Law/NY Post)

George Floyd adalah pria kulit hitam yang tewas di tangan polisi pada 25 Mei 2020 lalu.

Floyd ditahan karena diduga menggunakan uang palsu untuk membeli rokok.

Polisi Derek Chauvin yang menangani Floyd saat itu, memborgol tangan Floyd ke belakang dan menjatuhkannya ke tanah.

Tak cukup, Chauvin juga menekan leher Floyd dengan lututnya hingga Floyd tak lagi bernapas.

Aksi itu menuai gelombang kemarahan di Amerika, di mana Chauvin dianggap melakukan tindakan rasisme terhadap Floyd.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Berita lainnya terkait kasus kematian George Floyd

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan