Kamis, 21 Agustus 2025

Penanganan Covid

Ilmuwan Pentagon Kembangkan Microchip yang Bisa Deteksi Covid-19, Ditanam di Bawah Kulit

Peneliti Pentagon mengembangkan microchip yang dapat dimasukkan di bawah kulit untuk mendeteksi Covid-19 bahkan sebelum gejala muncul

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
CBS 60 minutes
Matt Hepburn menjelaskan bagaimana microchip itu akan digunakan untuk mencegah wabah Covid-19 lebih lanjut. Peneliti Pentagon mengembangkan microchip yang dapat dimasukkan di bawah kulit untuk mendeteksi Covid-19 bahkan sebelum seseorang mulai menunjukkan gejala. 

Di Thailand misalnya, para ilmuwan berhasil melatih anjing labrador untuk bisa mendeteksi virus corona dalam beberapa detik.

Dilansir Mirror pada Maret 2021 lalu, Profesor Kaywalee Chatdarong, dari Chulalongkorn University di Thailand, menyatakan bahwa individu dengan virus corona memiliki bau yang berbeda melalui keringat yang ketika meresap terdeteksi oleh anjing.

Para peneliti percaya bahwa anjing akan dapat mendeteksi virus, yang telah membunuh jutaan orang di seluruh dunia, lebih efisien daripada pemeriksaan suhu yang diberlakukan saat ini.

Meskipun hewan tidak perlu mengendus orang yang membawa virus, mereka dapat mendeteksinya melalui sampel keringat.

Baca: Di Inggris, Anjing Dilatih untuk Pengujian Covid-19 karena Dinilai Dapat Deteksi Virus Corona

Baca: Anjing Golden Retriever Dapat Mendeteksi Apakah Seseorang Terinfeksi Covid-19 atau Tidak

ILUSTRASI FOTO Anjing Labrador. Thailand Berhasil Latih Anjing Labrador yang Bisa Deteksi Virus Corona dalam Beberapa Detik Saja
ILUSTRASI FOTO Anjing Labrador

Profesor Kaywalee Chatdarong berkata: "Anjing-anjing itu berbeda dari metode pemeriksaan suhu biasa karena mereka dapat mendeteksi orang-orang yang mungkin terkena virus tetapi tidak menunjukkan gejala, tanpa demam."

Dia menambahkan, "Anjing-anjing itu akan dapat mendeteksi orang-orang tersebut, dengan tingkat akurasi dalam mendeteksi pasien adalah 94,8 persen.

"Langkah selanjutnya adalah kami akan menempatkan anjing-anjing itu di lapangan," kata Kaywalee.

"Ke depannya, ketika kami mengirim mereka ke bandara atau pelabuhan, di mana ada banyak penumpang, mereka akan lebih cepat dan lebih tepat dalam mendeteksi virus daripada pemeriksaan suhu."

Chatdarong melanjutkan, hanya dalam satu menit, mereka bisa melewati hingga 60 sampel.

Diyakini bahwa mereka juga dapat mendeteksi virus melalui senyawa organik yang mudah menguap yang disekresikan dalam keringat seseorang yang tidak menunjukkan gejala.

Namun, Thailand bukan satu-satunya negara yang memperkenalkan anjing pelacak untuk mendeteksi virus, dengan Finlandia, Inda, dan Chilie juga bereksperimen dengan anjing pelacak.

Anjing pelacak telah dipekerjakan di bandara di seluruh dunia termasuk Helsinki dan Dubai, tempat banyak orang Inggris berkumpul selama lockdowm nasional ketiga.

Bulan lalu, dokter hewan di Jerman mengklaim telah berhasil melatih anjing pelacak untuk mendeteksi virus corona.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan