Virus Corona
Dianggap Sebarkan Ketakutan, Pria di India Dituntut Polisi karena Cari Bantuan Oksigen di Twitter
Seorang pria di India dituntut polisi karena mencari bantuan oksigen di Twitter, Ia dianggap menyebarkan ketakutan.
Penulis:
Inza Maliana
Editor:
Sri Juliati
Dia tidak menyebutkan virus corona atau apa yang diderita kakeknya.
Cuitan ini kemudian di-retweet oleh seorang teman, yang juga menghubungi seorang jurnalis di Wire.
Dia memperkuat pesan tersebut, seperti yang dilakukan oleh banyak orang India terkemuka lainnya dalam krisis.
Menteri Kabinet Smiti Imrani, yang merupakan anggota parlemen untuk Amethi, juga di-tagging.
Menteri pun dikabarkan telah mencoba menghubungi Yadav, dan telah memberi tahu pejabat setempat.
Yadav belum berkomentar sejak dakwaan diajukan.
Sementara itu, sang kakek dikabarkan meninggal pada Senin (26/4/2021) malam, yang diduga karena serangan jantung.
Baca juga: Korban Tewas Akibat Covid-19 di India Tembus 200 Ribu, Faskes Lumpuh, WHO Beberkan Penyebabnya
Para pejabat mengatakan kakek Yadav tidak menderita Covid-19, tetapi informasi tentang kematiannya masih belum jelas.
Di sisi lain, tekanan dan kritik atas Covid-19 semakin meningkat untuk Perdana Menteri Modi.
Awal pekan ini muncul kemarahan setelah pemerintah memerintahkan Twitter untuk menghapus postingan yang mengkritik tindakannya.
Kondisi 'Tsunami' Covid-19 di India
Seperti diketahui, kondisi terkini mengenai gelombang 'tsunami' Covid-19 yang menyerang India semakin mengkhawatirkan.
Mengutip APNews, di beberapa rumah sakit, para keluarga pasien dibiarkan membawa sendiri keluarganya untuk mencari rumah sakit yang masih menyediakan oksigen.
Beberapa di antaranya berujung pada kematian lantaran kelangkaan oksigen di banyak rumah sakit.
Bahkan, banyak dari mereka yang akhirnya menangis di jalanan karena keluarganya meninggal dunia sebelum sempat dirawat karena terlalu lama menunggu antrean.
Baca juga: Orang-orang Kaya di India Terbang Tinggalkan Negara dengan Jet Pribadi saat Kasus Covid-19 Meroket