Masih Ada WNI di Jepang yang Memesan Kartu Identitas Palsu
Februari dan Maret 2021 pihak kepolisian dan kejaksaan telah menyidangkan para pembuat dan pengedar ZC palsu.
Editor:
Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sampai saat ini masih ada saja WNI di Jepang yang memesan kartu zairyu (ZC) atau semacam KTP Jepang yang palsu. Dibeli dengan harga 5.000 yen dari pembuatnya dan dijual sekitar 15.000 yen per kartu.
"Masih ada saja WNI yang membeli ZC Jepang saat ini ke pembuatnya yang umumnya orang China, transaksi lewat internet," papar seorang polisi sumber Tribunnews.com, Minggu (16/5/2021).
Februari dan Maret 2021 pihak kepolisian dan kejaksaan telah menyidangkan para pembuat dan pengedar ZC palsu yang kini tampak tambah canggih mesin cetaknya.
Pada bulan Februari, seorang pria berusia tiga puluhan dengan kewarganegaraan China ditangkap oleh Polisi Prefektur Aichi karena dicurigai melanggar Undang-Undang Pengendalian dan Pengungsi Imigrasi, menuduh orang asing memiliki kartu penduduk palsu yang diperlukan untuk tinggal di Jepang untuk jangka menengah hingga panjang.
Kemudian Maret 2021 Kejaksaan distrik Nagoya juga menahan pria lain dua orang berusia tiga puluhan yang dicurigai membuat kartu palsu.
Produsen kartu ZC warga China itu mengakui menerima pesanan dari orang asing, antara lain dari WNI yang ada di Jepang.
Baca juga: Cara Masuk ke Jepang Bagi Pemilik Zairyu Card, Hati-hati Calo Nakal
Produsen ZC palsu itu telah menjual dan mendapatkan uang sedikitnya 10 juta yen dari penjualan kartu-kartu palsu tersebut.
Demikian pula polisi prefektur sedang menyelidiki bahwa pria itu mengoperasikan "pabrik palsu" skala besar di Osaka.
Bangunan multi-tenant dua lantai yang terletak sekitar 5 menit berjalan kaki dari pusat Dotonbori di Minami, Osaka.
Tampak banyak sepatu melalui pintu kaca di pintu masuk ke rumah produsen kartu palsu tersebut.
Ada restoran China, toko grosir yang tampaknya dijalankan oleh orang-orang China, dan toko barang bekas di dekatnya.
Pada bulan Februari, polisi prefektur menggeledah gedung itu dan menyita printer, sekitar 7.000 kartu putih biasa, dan film hologram.
Sekitar 1.500 informasi seperti nama dan alamat warga Vietnam dan Indonesia yang diyakini telah meminta pemalsuan kartu penduduk tetap ada di terminal tablet "iPad".
Data seperti kartu pemberitahuan karty MyNumber, SIM, dan kartu asuransi kesehatan juga ditemukan. Kartu-kartu palsu itu sangat canggih sehingga tidak bisa dibedakan dari aslinya.
Baca juga: Lagi, WNI Ditangkap Polisi Jepang karena Memalsukan Zairyu Card dan Dokumen Lainnya
Menurut penyidik, gedung tersebut menjadi pabrik palsu sekitar Juli tahun lalu.
Diyakini polisi bahwa ada peran koordinator atau penasehat di China yang memberikan instruksi kepada pria tersebut menggunakan aplikasi dialog "WeChat".
Tertuduh menerima pesanan di SNS (media sosial) dan menjualnya dengan harga sekitar 5.000 yen per lembar.
Polisi prefektur mengatakan bahwa mereka memiliki penjualan lebih dari 10 juta yen dalam enam bulan hingga Desember 2020, dan kebanyakan dari mereka dalam peran sebagai pembimbing.
Kebijakannya adalah menyelidiki alamat pengiriman kartu palsu di masa mendatang.
Termasuk nama-nama WNI telah dipegang pihak kepolisian Jepang yang memiliki kartu-kartu Jepang palsu saat ini sebagai tindakan pidana berat.
"Sebaiknya secepatnya menyerahkan diri ke imigrasi, kembali ke Indonesia ketimbang keburu ditangkap pihak polisi atau pihak imigrasi nantinya dengan sanksi hukuman sangat berat," harap sumber itu kepada para overstayer Indonesia di Jepang.
Deteksi pabrik palsu semacam itu terjadi satu demi satu di berbagai tempat, dan kali ini dikatakan sebagai skala terbesar yang pernah ada.
"Pengetahuan dan peralatannya berasal dari China, yang memiliki teknologi pemalsuan tingkat tinggi, dan peralatan tersebut tampaknya akan dipakai juga oleh pemalsu lainnya," ujarnya.
Biro Imigrasi Jepang akan meluncurkan situs di mana pemberi kerja dapat memeriksa apakah itu valid dengan memasukkan nomor kartu penduduk, dan memperkuat tindakan anti-pemalsuan.
Dengan demikian saat perusahaan Jepang menerima pekerja asing dan melihat nomor ZC warga asingtersebut, dapat dengan mudah dalam waktu dekat mendeteksi keaslian kartu ZC nya tersebut.
Apabila pihak perusahaan melaporkan ke pihak kepolisian, segera pemegang kartu palsu akan ditangkap pihak polisi dan atau pihak petugas imigrasi.
Diskusi tenaga kerja yang mau bekerja di Jepang dapat mengikuti facebook Kerja di Jepang gratis dengan mengaksis URL ini: https://www.facebook.com/groups/kerjadijepang/