Selasa, 26 Agustus 2025

Virus Corona

Setelah Vaksin COVID-19 Sinopharm, Sinovac Jadi Vaksin Kedua China yang Disetujui WHO

Vaksin virus corona (COVID-19) Sinovac mendaptkan persetujuan penggunaan darurat dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Selasa (1/6/2021).

Penulis: Rica Agustina
Editor: Tiara Shelavie
STR / AFP
Vaksin COVID-19 Sinovac - Vaksin virus corona (COVID-19) Sinovac mendaptkan persetujuan penggunaan darurat dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Selasa (1/6/2021). 

"Dunia sangat membutuhkan beberapa vaksin COVID-19 untuk mengatasi ketimpangan akses yang sangat besar di seluruh dunia," kata Mariangela Simao, asisten direktur jenderal WHO untuk akses ke produk kesehatan.

"Kami mendesak produsen untuk berpartisipasi dalam fasilitas COVAX, berbagi pengetahuan dan data mereka dan berkontribusi untuk mengendalikan pandemi," tambahnya.

Tingkat Efisiensi

WHO merekomendasikan vaksin Sinovac untuk digunakan pada orang dewasa berusia 18 tahun ke atas.

Vaksin Sinovac diketahui memiliki tingkat keefektifan 51 persen, menurut mereka yang pernah divaksinasi Sinovac.

"WHO merekomendasikan vaksin untuk digunakan pada orang dewasa berusia 18 tahun ke atas, dalam jadwal dua dosis dengan jarak dua hingga empat minggu," kata WHO.

"Hasil kemanjuran vaksin menunjukkan bahwa vaksin mencegah penyakit simtomatik pada 51 persen dari mereka yang divaksinasi dan mencegah COVID-19 yang parah dan rawat inap pada 100 persen dari populasi yang diteliti," tambah WHO dalam sebuah pernyataan.

Vaksin Sinovac mengandung bentuk virus corona yang tidak aktif yang tidak dapat menyebabkan penyakit.

Vaksin Sinovac juga memiliki zat yang membantu memperkuat respons kekebalan terhadap vaksin.

Ketika diberikan suntikan, sistem kekebalan mengidentifikasi virus yang tidak aktif sebagai benda asing dan membuat antibodi untuk melawannya.

Baca juga: Update Corona Global 2 Juni 2021: Jumlah Kasus Aktif di India Ada 1,8 Juta

Baca juga: Wiku: Upaya Terbaik Menghindari Penularan Covid-19 adalah Disiplin Protokol Kesehatan dan Vaksinasi

Kemudian, akan mengenali virus yang aktif dan mempertahankan tubuh terhadapnya.

Beberapa orang berusia di atas 60 mengambil bagian dalam uji klinis vaksin Sinovac.

Namun, WHO mengatakan seharusnya tidak ada batasan usia atas pada vaksin karena tidak ada alasan untuk percaya bahwa vaksin itu memiliki profil keamanan yang berbeda pada generasi yang lebih tua.

Sebagai informasi, Sinovac sudah digunakan di 22 wilayah di seluruh dunia, menurut hitungan AFP.

Selain China, negara yang menggunakan Sinovac antara lain Chili, Brasil, Indonesia, Meksiko, Thailand, dan Turki.

Chen Xu, duta besar China di Jenewa, mengatakan status EUL CoronaVac memperluas jumlah alat global untuk memerangi pandemi.

"China akan terus bekerja dengan komunitas internasional untuk mempromosikan aksesibilitas dan keterjangkauan vaksin COVID-19 terutama di negara berkembang," katanya dalam tweet.

Berita lain seputar Virus Corona

(Tribunnews.com/Rica Agustina)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan