Virus Corona
Filipina Setujui Vaksin Pfizer untuk Digunakan Pada Anak Berusia 12-15 Tahun
Departemen Kesehatan (DOH) mengizinkan vaksin Pfizer untuk diberikan kepada anak-anak usia 12 hingga 15 tahun. Anak-anak akan mulai disuntikkan ketika
Penulis:
Srihandriatmo Malau
Editor:
Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, MANILA – Departemen Kesehatan (DOH) mengizinkan vaksin Pfizer untuk diberikan kepada anak-anak usia 12 hingga 15 tahun. Anak-anak akan mulai disuntikkan ketika vaksin sudah tersedia.
Filipina sejauh ini hanya menerima 193.000 dosis Pfizer melalui inisiatif Covax global, yang dipimpin bersama oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Menteri Kesehatan Francisco Duque III mengatakan Badan POM (Food and Drug Administration) pada 28 Mei mengubah otorisasi penggunaan darurat (EUA) Pfizer untuk memasukkan kelompok usia yang lebih muda, berdasarkan rekomendasi panel ahli vaksin.
EUA asli yang dikeluarkan untuk Pfizer menunjukkan penggunaannya untuk mereka yang berusia 16 tahun ke atas.
Presiden Duterte sebelumnya mengatakan suntikan vaksin Pfizer harus disediakan untuk orang miskin, sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh kumpulan vaksin global Covax.
Sejak pemerintah mulai memberlakukan berbagai tingkat karantina masyarakat pada 20 Maret 2020, penduduk berusia 15 tahun ke bawah dilarang meninggalkan rumah.
Anak muda, bagaimanapun, dianggap memiliki risiko terendah tertular Covid-19 dan meninggal karena penyakit itu, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Pengumuman DOH datang hampir dua bulan setelah Pfizer merilis sebuah penelitian yang menunjukkan vaksinnya "menunjukkan kemanjuran 100 persen dan respons antibodi yang kuat" pada kelompok usia 12-15.
"Pfizer [sekarang diizinkan untuk] anak berusia 12-15 tahun, dengan atau tanpa komorbiditas, tetapi vaksin yang tidak memadai, hanya mereka yang memiliki komorbiditas yang termasuk dalam prioritas A3," kata Duque, merujuk pada orang-orang dengan kondisi kesehatan yang mendasarinya.
Wakil Menteri Kesehatan Maria Rosario Vergeire menambahkan bahwa terbatasnya pasokan vaksin berarti sistem penentuan prioritas negara itu tetap tidak berubah.
"Strategi vaksinasi kami tetap sama — memprioritaskan kerangka kerja prioritas kami yang rentan dan mematuhi kerangka prioritas kami," katanya.
Baca juga: Filipina Selidiki Penjualan Vaksin Covid-19 Secara Ilegal Melalui Media Sosial
Program vaksinasi pemerintah yang sedang berlangsung mencakup mereka yang berada dalam kelompok prioritas A1 hingga A4.
Di bawah A1 adalah pekerja medis, sementara A2 adalah warga berusia tua.
Mereka yang berusia di bawah 60 tahun tetapi dengan komorbiditas atau kondisi kesehatan yang mendasarinya yang membuat mereka lebih rentan terhadap virus berada di bawah kelompok A3.
Personel garis depan di sektor-sektor penting atau pekerja yang perlu hadir secara fisik di tempat kerja mereka berada di bawah kategori A4.
Dalam laporannya, Galvez juga mengatakan bahwa Filipina telah memeberikan enam juta dosis vaksin Covid-19.
Di antara mereka yang divaksin adalah 1,3 juta pekerja medis, 1,5 juta warga berusia tua, 1,4 juta individu dengan komorbiditas, dan 12.200 orang di garda terdepan ekonomi.
Lebih dari 1,5 juta sekarang sepenuhnya dilindungi setelah menerima dua dosis vaksin Covid-19, ia mencatat.
Galvez, yang juga kepala pelaksana Gugus Tugas Nasional Lawan Covid-19, mengatakan lebih dari 200.000 suntikan vaksin diberikan setiap hari rata-rata.
Dalam pasokan, Galvez melaporkan bahwa negara itu akan mendapatkan 11,06 juta dosis bulan ini, termasuk satu juta dari Sinovac Biotech yang tiba pada hari Minggu.
Dia mengatakan pemerintah akan menerima 100.000 dosis Sputnik V hari ini (Rabu), satu juta lagi dari Sinovac pada hari Kamis, dan 2,28 juta dosis Pfizer disumbangkan melalui Fasilitas Covax baik pada 11 atau 12 Juni.
Satu juta lebih dosis Sinovac akan tiba pada 17 Juni, diikuti pada 21 Juni dengan 250.000 dosis Moderna, di mana 50.000 akan pergi ke sektor swasta, dan 2,03 juta dosis AstraZeneca pada minggu ketiga bulan ini.
Dijadwalkan dikirim pada bulan Juli adalah 10,67 juta dosis, termasuk 4,5 juta CoronaVac, satu juta Moderna, 1,17 juta AstraZeneca dan satu juta Sputnik V.
Galvez sebelumnya mengatakan bahwa negara itu membutuhkan pasokan stabil 15 juta dosis sebulan dan tingkat vaksinasi 500.000 jab sehari, jika perlindungan populasi akan dicapai pada November di Metro Manila, enam provinsi terdekat, Metro Cebu dan Metro Davao, daerah yang telah diidentifikasi pemerintah sebagai target prioritas.
Namun, Galvez mengatakan dia optimis bahwa Filipina akan menerima sekitar 17 juta dosis vaksin Covid-19 pada Agustus ini.
Sementara itu, Presiden Duterte mengimbau kepada warga Filipina yang telah menerima dosis pertama vaksin Covid-19 untuk memastikan mereka mendapatkan suntikan kedua mereka dan mengarahkan pejabat setempat untuk menemukan mereka yang perlu menyelesaikan vaksinasi mereka.
Dalam pidato publik regulernya pada hari Senin, Duterte mengatakan dosis kedua diperlukan bagi mereka untuk memaksimalkan perlindungan dari infeksi virus corona.
“Mereka juga perlu terus disiplin menerapkan standar protokol kesehatan minimum, terutama pemakaian masker, mencuci tangan dan physical distancing,” tambahnya.
DOH pada Selasa mencatat 4.777 kasus baru infeksi Covid-19, yang membawa total kasus di negara itu menjadi 1.280.773.
Dikatakan juga ada 95 kasus kematian baru, sehingga totoal pasien meninggal menjadi 22.064.
Ada juga 7, 122 pasien sembuh dengan total 1, 202, 257 orang sembuh.
Dari 56. 452 kasus aktif, 93,2 persen ringan, 2,5 persen asimptomatik, 1,3 persen kritis, 1,7 persen parah dan 1,19 persen sedang. (The Star/Philippine Daily Inquirer/ANN)