Selasa, 26 Agustus 2025

Audiensi Raja Malaysia dengan Pemimpin Partai: Mahathir Serang Muhyiddin, Anwar Tekan Status Darurat

Raja Malaysia gelar audiensi dengan sejumlah pemimpin partai, dengan Mahathir yang serang PM hingga Anwar yang mendesak agar status darurat dihentikan

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
SCMP/Bernama/Twitter @anwaribrahim
Mahathir Mohamad, Raja Malaysia Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah, Anwar Ibrahim 

Mahathir: Ini Adalah Pemerintahan yang Gagal

Mantan Perdana Menteri Malaysia, Tun Dr Mahathir Mohamad
Mantan Perdana Menteri Malaysia, Tun Dr Mahathir Mohamad (Shafwan Zaidon)

Berbicara kepada wartawan pada Kamis, Mahathir mengatakan membahas berbagai topik dengan raja selama 45 menit pertemuannya.

"Saya mengatakan kepadanya bahwa Malaysia sekarang menghadapi empat krisis pada saat yang sama: kesehatan, keuangan, politik dan sosial."

"Ini adalah pemerintahan yang gagal," kata Mahathir, menyerang Muhyiddin, yang menggulingkannya dalam kudeta politik pada Februari 2020.

Mahathir, yang akan berusia 96 tahun bulan depan mengatakan, dia juga menasihati raja bahwa pemilihan federal yang sangat dinanti-nantikan tidak boleh diadakan terlalu cepat, karena khawatir akan penyebaran pandemi yang lebih luas.

"Tidak ada indikasi tentang berakhirnya keadaan darurat, meskipun raja bertanya apakah pemilihan dapat diadakan tahun depan atau dalam waktu dekat," kata Mahathir.

Status Darurat untuk Membuat Muhyiddin Tetap Berkuasa

Muhyiddin Yassin, Perdana Menteri Malaysia ke-8 dilantik dan diambil sumpah jabatannya, Minggu (1/3/2020).
Muhyiddin Yassin, Perdana Menteri Malaysia ke-8 dilantik dan diambil sumpah jabatannya, Minggu (1/3/2020). (FAMER ROHENI / MALAYSIA'S DEPARTMENT OF INFORMATION / AFP)

Parlemen telah ditangguhkan di bawah keadaan darurat saat ini.

Hal itu dilihat oleh pengamat politik sebagai strategi Muhyiddin untuk tetap berkuasa di tengah desas-desus bahwa ia telah kehilangan dukungan mayoritas di legislatif.

Parlemen belum bersidang meski sudah mendapat lampu hijau dari Sultan Abdullah sendiri dan tekanan dari berbagai pihak.

Muhyiddin telah berjanji untuk mengadakan pemilihan setelah virus corona terkendali.

Pemimpin Oposisi Anwar Ibrahim Menolak Status Darurat Diperpanjang

Pemimpin oposisi Malaysia Anwar Ibrahim di luar Istana Nasional setelah bertemu dengan Raja Malaysia Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah di Kuala Lumpur pada 9 Juni 2021.
Pemimpin oposisi Malaysia Anwar Ibrahim di luar Istana Nasional setelah bertemu dengan Raja Malaysia Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah di Kuala Lumpur pada 9 Juni 2021. (Mohd RASFAN / AFP)
Pemimpin oposisi Anwar Ibrahim berbicara saat konferensi pers di Kuala Lumpur pada 13 Oktober 2020 setelah pertemuan dengan raja Malaysia untuk membuktikan bahwa dia memiliki dukungan untuk mengambil alih kekuasaan dan memenuhi ambisi selama puluhan tahun untuk menjadi perdana menteri.
Pemimpin oposisi Anwar Ibrahim berbicara saat konferensi pers di Kuala Lumpur pada 13 Oktober 2020 setelah pertemuan dengan raja Malaysia untuk membuktikan bahwa dia memiliki dukungan untuk mengambil alih kekuasaan dan memenuhi ambisi selama puluhan tahun untuk menjadi perdana menteri. (Mohd RASFAN / AFP)

Anwar, yang bertemu dengan raja pada Rabu mengatakan, dia mengajukan alasan untuk tidak memperpanjang masa darurat, dan meminta agar parlemen diadakan kembali sesegera mungkin.

"Kami telah menyuarakan pendapat kami bahwa keadaan darurat yang berlanjut akan mengakibatkan kerugian negara, tidak membantu dalam penanganan Covid-19, dan akan mempengaruhi perekonomian terutama bagi kelompok berpenghasilan rendah," kata Anwar.

Mantan wakil perdana menteri itu berpendapat keadaan darurat adalah masalah terpisah dari upaya pemerintah untuk menahan pandemi.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan