Kamis, 28 Agustus 2025

Biden Sependapat dengan Putin soal Hubungan AS-Rusia, Kini Berada di Titik Rendah

Biden sependapat dengan penilaian Presiden Vladimir Putin soal hubungan antara Amerika Serikat (AS) dan Rusia secara historis berada di "titik rendah"

MANDEL NGAN / AFP
Presiden AS Joe Biden menyampaikan pidato peringatan 100 tahun Pembantaian Ras Tulsa di Pusat Kebudayaan Greenwood di Tulsa, Oklahoma, pada 1 Juni 2021. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joe Biden sependapat dengan penilaian Presiden Vladimir Putin soal hubungan antara Amerika Serikat (AS) dan Rusia yang berada di "titik rendah".

Selama konferensi pers pada Minggu (13/6/2021), setelah pertemuan dengan para pemimpin G7, Biden masih percaya pertemuannya dengan Putin secara langsung merupakan jalan terbaik untuk menangani masalah yang telah membawa dua negara tersebut ke perang dingin.

"Saya pikir, cara terbaik untuk menghadapi ini dengan bertemu langsung," ucap Biden kepada kepada wartawan, seperti dilansir Tribunnews dari Independent.

"Saya akan menjelaskan bagaimana pertemuan itu terjadi, seperti yang akan dilakukan oleh Putin," imbuhnya.

Baca juga: Biden-Erdogan Bertemu Pertama Kali Pasca Deklarasi Genosida Armenia, Saling Senyum dan Salam Siku

Baca juga: Partai Konservatif Ledek Pidato Biden yang Sebut Suriah Sebagai Libya

Presiden AS Joe Biden menyampaikan pidato peringatan 100 tahun Pembantaian Ras Tulsa di Pusat Kebudayaan Greenwood di Tulsa, Oklahoma, pada 1 Juni 2021.
Presiden AS Joe Biden menyampaikan pidato peringatan 100 tahun Pembantaian Ras Tulsa di Pusat Kebudayaan Greenwood di Tulsa, Oklahoma, pada 1 Juni 2021. (MANDEL NGAN / AFP)

Mengenai hubungan dengan Rusia, Biden menegaskan Amerika tidak memancing konflik.

"Kami ingin menyelesaikan masalah-masalah yang menurut kami bertentangan dengan norma-norma internasional," kata Biden.

Ketika ditanya koresponden Fox News, Peter Doocy, apakah AS akan terbuka untuk pertukaran penjahat dunia maya dengan pemerintah Rusia, Biden menjawab dengan tegas.

"Jika ada kejahatan yang dilakukan Rusia, maka AS akan bekerja sama dalam investigasi," jawabnya.

Di kesempatan yang sama, Biden juga ditanya tentang pendekatan pemerintahannya terhadap masalah China.

Biden menegaskan, demokrasi di seluruh dunia tengah berusaha membuktikan bahwa mereka dapat tetap kompetitif dan dominan di tengah munculnya bentuk pemerintahan otokratis.

"Saya pikir kita sedang dalam kontes, bukan dengan China semata, tetapi kontes dengan otokra (untuk menentukan) apakah demokrasi dapat bersaing dengan mereka di abad ke-21," kata Biden.

Baca juga: Vladimir Putin: Rusia Siap Mengekstradisi Penjahat Cyber ke Amerika

Baca juga: Joe Biden Langgar Protokol Kerajaan saat Bertemu Ratu: Datang Terlambat dan Pakai Kacamata Hitam

Presiden Rusia Vladimir Putin memimpin pertemuan tentang produksi vaksin penyakit virus korona melalui tautan video di kediaman negara bagian Novo-Ogaryovo di luar Moskow pada 22 Maret 2021.
Presiden Rusia Vladimir Putin memimpin pertemuan tentang produksi vaksin penyakit virus korona melalui tautan video di kediaman negara bagian Novo-Ogaryovo di luar Moskow pada 22 Maret 2021. (Alexey DRUZHININ / SPUTNIK / AFP)

Biden memprediksi, generasi mendatang akan bertanya, "apakah demokrasi relevan dan sekuat dulu?"

Sesi tanya jawab yang berlangsung Minggu (13/6/2021) merupakan konferensi pers solo kedua Biden sejak menjabat pada Januari 2021.

Hari Minggu juga menjadi hari terakhir pertemuan G7.

Baca juga: Menhan Inggris: Theresa May Bisa Jadi Kandidat Kuat Sekjen NATO Berikutnya

Berita lain terkait dengan Presiden Joe Biden

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan