Biden Sependapat dengan Putin soal Hubungan AS-Rusia, Kini Berada di Titik Rendah
Biden sependapat dengan penilaian Presiden Vladimir Putin soal hubungan antara Amerika Serikat (AS) dan Rusia secara historis berada di "titik rendah"
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joe Biden sependapat dengan penilaian Presiden Vladimir Putin soal hubungan antara Amerika Serikat (AS) dan Rusia yang berada di "titik rendah".
Selama konferensi pers pada Minggu (13/6/2021), setelah pertemuan dengan para pemimpin G7, Biden masih percaya pertemuannya dengan Putin secara langsung merupakan jalan terbaik untuk menangani masalah yang telah membawa dua negara tersebut ke perang dingin.
"Saya pikir, cara terbaik untuk menghadapi ini dengan bertemu langsung," ucap Biden kepada kepada wartawan, seperti dilansir Tribunnews dari Independent.
"Saya akan menjelaskan bagaimana pertemuan itu terjadi, seperti yang akan dilakukan oleh Putin," imbuhnya.
Baca juga: Biden-Erdogan Bertemu Pertama Kali Pasca Deklarasi Genosida Armenia, Saling Senyum dan Salam Siku
Baca juga: Partai Konservatif Ledek Pidato Biden yang Sebut Suriah Sebagai Libya

Mengenai hubungan dengan Rusia, Biden menegaskan Amerika tidak memancing konflik.
"Kami ingin menyelesaikan masalah-masalah yang menurut kami bertentangan dengan norma-norma internasional," kata Biden.
Ketika ditanya koresponden Fox News, Peter Doocy, apakah AS akan terbuka untuk pertukaran penjahat dunia maya dengan pemerintah Rusia, Biden menjawab dengan tegas.
"Jika ada kejahatan yang dilakukan Rusia, maka AS akan bekerja sama dalam investigasi," jawabnya.
Di kesempatan yang sama, Biden juga ditanya tentang pendekatan pemerintahannya terhadap masalah China.
Biden menegaskan, demokrasi di seluruh dunia tengah berusaha membuktikan bahwa mereka dapat tetap kompetitif dan dominan di tengah munculnya bentuk pemerintahan otokratis.
"Saya pikir kita sedang dalam kontes, bukan dengan China semata, tetapi kontes dengan otokra (untuk menentukan) apakah demokrasi dapat bersaing dengan mereka di abad ke-21," kata Biden.
Baca juga: Vladimir Putin: Rusia Siap Mengekstradisi Penjahat Cyber ke Amerika
Baca juga: Joe Biden Langgar Protokol Kerajaan saat Bertemu Ratu: Datang Terlambat dan Pakai Kacamata Hitam

Biden memprediksi, generasi mendatang akan bertanya, "apakah demokrasi relevan dan sekuat dulu?"
Sesi tanya jawab yang berlangsung Minggu (13/6/2021) merupakan konferensi pers solo kedua Biden sejak menjabat pada Januari 2021.
Hari Minggu juga menjadi hari terakhir pertemuan G7.
Baca juga: Menhan Inggris: Theresa May Bisa Jadi Kandidat Kuat Sekjen NATO Berikutnya
Berita lain terkait dengan Presiden Joe Biden
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)