Senin, 25 Agustus 2025

Israel Serang Jalur Gaza

Pascaperang 11 Hari Israel-Hamas, Warga Gaza Hadapi Pembangunan Ulang yang Habiskan Biaya Mahal

Konflik terbaru yang berlangsung 11 hari pada Mei 2021 telah memaksa warga Palestina untuk menghadapi pembangunan ulang rumah-rumah mereka yang hancur

Editor: Arif Fajar Nasucha
SAID KHATIB / AFP
Anak-anak Palestina mengibarkan bendera nasional Palestina saat mereka bermain di antara puing-puing bangunan yang dihancurkan oleh pemboman Israel bulan lalu di Jalur Gaza, di Khan Yunis, di Jalur Gaza selatan pada 19 Juni 2021. 

Rumahnya telah dihancurkan empat kali selama 12 tahun terakhir, dimulai dengan perang 2008.

"Rumah saya menjadi sasaran baik oleh tank Israel atau jet mereka dalam semua perang, pada 2008, 2012, 2014 dan yang terakhir, yang terjadi beberapa minggu lalu," katanya.

"Berapa lama saya harus menderita situasi ini?"

Seperti setiap serangan Israel di Gaza, al-Sirsawy tidak punya tempat lain untuk berlindung kecuali sekolah-sekolah yang dioperasikan oleh PBB.

"Tinggal di sekolah tidak bisa ditoleransi karena ruang kelas penuh sesak dengan orang," ungkapnya.

"Lebih dari dua keluarga tinggal dalam satu kelas. Dan yang paling sulit adalah sekolah-sekolah ini kekurangan akses air bersih," katanya.

Al-Sirsawy membutuhkan hampir $50.000 untuk merekonstruksi rumahnya.  jumlah yang mustahil bagi seorang penjual rempah-rempah yang berpenghasilan sekitar $300 sebulan.

"Setiap habis perang, saya mendapat bantuan dan tidak cukup untuk dapat membangun kembali rumah. Bantuan itu hanya setara sepertiga dari jumlah yang saya butuhkan," katanya.

"Hidup saya menjadi seperti neraka dan keluarga saya tidak merasa aman di rumah sejak perang 2008," katanya.

"Kapan perang di Gaza akan berhenti sehingga saya bisa hidup aman bersama keluarga saya di rumah kami?"

"Saya pikir tidak ada gunanya membangun kembali rumah karena semua yang kami bangun di sini dihancurkan selama perang berlanjut."

Baca juga: Israel Sebut Ebrahim Raisi Ekstremis, Yakin Presiden Baru Iran Itu akan Tingkatkan Program Nuklir

Baca juga: Analisis Pengamat soal Israel Tuding Indonesia, Malaysia, dan Brunei Bohong Terkait Serangan Gaza

Asap tebal membubung dari Menara Jala saat dihancurkan dalam serangan udara Israel di kota Gaza yang dikendalikan oleh gerakan Hamas Palestina, pada 15 Mei 2021. Angkatan udara Israel menargetkan Menara Jala 13 lantai yang menampung media Al-Jazeera yang berbasis di Qatar dan kantor berita Associated Press.
Asap tebal membubung dari Menara Jala saat dihancurkan dalam serangan udara Israel di kota Gaza yang dikendalikan oleh gerakan Hamas Palestina, pada 15 Mei 2021. Angkatan udara Israel menargetkan Menara Jala 13 lantai yang menampung media Al-Jazeera yang berbasis di Qatar dan kantor berita Associated Press. (MAJDI FATHI / NurPhoto / NurPhoto via AFP)

Cicilan Apartement Masih Berlanjut 

Alaa Shamaly, jurnalis foto berusia 36 tahun, punya cerita berbeda.

Rumah keduanya hancur dalam perang ini, padahal ia memilih sebuah apartemen di tempat yang menurutnya merupakan tempat teraman di Gaza.

Pengalaman Shamaly dalam perang 2014 membuatnya meninggalkan lingkungan al-Shujayea, mengingat itu salah satu daerah paling berbahaya ketika Israel menyerang Gaza karena kedekatannya dengan zona penyangga.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan