Virus Corona
Jumlah Korban Covid-19 Dunia Tembus 4 Juta
Angka kematian Covid-19 di dunia tembus 4 juta pada Rabu (7/7/2021) menurut data dari Universitas Johns Hopkins (JHU).
Penulis:
Ika Nur Cahyani
Editor:
Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Angka kematian Covid-19 di dunia tembus 4 juta pada Rabu (7/7/2021) menurut data dari Universitas Johns Hopkins (JHU).
Sementara itu Worldometers pada Kamis (8/7/2021) mencatat 4.017.868 korban meninggal terkait virus corona.
Total kasus infeksi 185,8 juta dan 170,1 juta telah dinyatakan pulih.
Dilansir CNN, ada tiga negara paling banyak menyumbang total angka kematian ini.
Pertama Amerika Serikat dengan jumlah korban meninggal tertinggi yakni 606.000, menyumbang sekitar 15% dari angka global.
Di bawahnya ada Brasil sejumlah 528.611 dan India sebanyak 405.057.
Kasus infeksi dan korban baru Covid-19 di AS dan Eropa mulai menurun dan banyak penduduk yang sudah divaksinasi.
Namun di beberapa negara lain, seperti Indonesia, tengah menghadapi lonjakan dan vaksinasi masih terus berjalan.
Varian Delta yang disebut lebih mudah menular, mempengaruhi peningkatan kasus infeksi di beberapa negara.
Di AS sendiri, varian Delta menyumbang lebih dari setengah kasus infeksi baru, menurut perkiraan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS.
Rata-rata 7.900 kematian Covid-19 dilaporkan setiap hari selama seminggu terakhir, menurut Universitas Johns Hopkins.
Ini 46% lebih rendah dari puncak kematian global yang mencapai lebih dari 14.700 per-hari pada Januari.
Namun 57% lebih tinggi dari angka kematian harian pada bulan yang sama tahun 2020 lalu yakni sekitar 5.000 kematian per-hari.
Jumlah korban Covid-19 global melebihi 1 juta pada 18 September 2020, tepat 191 hari setelah WHO virus corona baru sebagai pandemi global.
Butuh 115 hari untuk jumlah kematian global mencapai 2 juta, 88 hari untuk melampaui 3 juta, dan 89 hari mencapai 4 juta.
Banyak ahli percaya jumlah korban meninggal secara global lebih dari angka resmi, mengingat kurangnya pelacakan secara akurat di negara berkembang.
Dilansir CNA, Peace Research Institute Oslo memperkirakan korban meninggal Covid-19 selama satu setengah tahun terakhir sama dengan jumlah korban dalam semua perang dunia sejak 1982.
Jumlahnya disebut tiga kali lipat jumlah orang yang tewas dalam kecelakaan lalu lintas di seluruh dunia setiap tahun.
Ini hampir sama dengan populasi Los Angeles atau Georgia.
Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres memperingatkan pandemi itu jauh dari selesai dan mengingatkan soal varian Covid-19 baru yang lebih menular.
"Vaksin menawarkan secercah harapan – tetapi sebagian besar dunia masih dalam bayang-bayang."
"Virus ini melampaui distribusi vaksin," katanya.
Varian Delta yang pertama kali diidentifikasi di India saat ini menjadi perhatian khusus bagi dunia.
Varian ini menyebar dengan cepat bahkan mempengaruhi negara dengan vaksinasi yang sukses, seperti Israel, AS, dan Inggris.
Inggris bahkan baru-baru ini mencatat rekor penambahan kasus yang tinggi.
Padahal pemerintah tengah bersiap mencabut semua pembatasan Covid-19 akhir bulan ini.
Berita terkait Virus Corona
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)