Minggu, 17 Agustus 2025

Penanganan Covid

Regulator Uni Eropa Izinkan Penggunaan Vaksin Covid-19 Moderna untuk Remaja Usia 12-17 Tahun

European Medicines Agency (EMA) atau Badan Obat Eropa telah mengizinkan penggunaan vaksin Covid-19 dari Moderna untuk anak usia 12 hingga 17 tahun

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Miftah
Joseph Prezioso / AFP
(FILES) Dalam file foto yang diambil pada 20 April 2021, perawat Frederick Morley memuat jarum suntik dengan vaksin Moderna Covid-19 di klinik vaksinasi keliling di Bridgeport, Connecticut. 

WHO merekomendasikan penggunaan vaksin pada wanita menyusui seperti pada orang dewasa lainnya.

WHO tidak merekomendasikan penghentian menyusui karena vaksinasi.

3. Haruskah ibu hamil divaksinasi?

WHO merekomendasikan penggunaan vaksin COVID-19 pada ibu hamil jika manfaat vaksinasi lebih besar daripada potensi risikonya.

Untuk membantu wanita hamil membuat penilaian ini, mereka harus diberi informasi tentang risiko COVID-19 dalam kehamilan, kemungkinan manfaat vaksinasi dalam konteks epidemiologi lokal, serta terbatasnya data penelitian keamanan saat ini pada wanita hamil.

WHO tidak merekomendasikan dilakukannya tes kehamilan sebelum divaksin.

WHO juga tidak merekomendasikan menunda kehamilan atau mengakhiri kehamilan karena vaksinasi.

4. Siapa yang tidak harus divaksin?

Individu dengan riwayat reaksi alergi parah terhadap komponen vaksin apa pun tidak boleh mendapatkan vaksin Moderna atau vaksin mRNA lainnya, seperti vaksin Pfizer.

Sementara vaksinasi direkomendasikan untuk orang tua karena risiko tinggi COVID-19 dan kematian yang parah, orang tua yang sangat lemah dengan harapan hidup kurang dari 3 bulan harus diobservasi secara individual.

Sementara ini, vaksin Moderna juga tidak boleh diberikan kepada orang yang berusia kurang dari 18 tahun, sambil menunggu hasil penelitian lebih lanjut.

5. Berapa dosis yang dianjurkan?

Kelompok Ahli Penasihat Strategis WHO (SAGE) merekomendasikan penggunaan vaksin Moderna mRNA-1273 dengan dua dosis (100 g, 0,5 ml masing-masing) dengan jarak selama 28 hari.

Jika perlu, interval antara dosis dapat diperpanjang hingga 42 hari.

Penelitian telah menunjukkan dampak kesehatan masyarakat yang tinggi di mana intervalnya lebih lama dari yang direkomendasikan oleh EUL.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan