Rabu, 27 Agustus 2025

Virus Corona

Warga Prancis Wajib Bawa Bukti Vaksinasi Jika Ingin Ngopi dan Makan Croissant

Demi menggalakkan vaksinasi dan menahan pandemi, Prancis melarang warga yang belum vaksin serta tidak membawa surat bebas Covid-19 untuk nongkrong.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Daryono
GEOFFROY VAN DER HASSELT/AFP/France 24
Massa demonstran menolak pemberlakukan paspor imun dan keharusan menjalani vaksinasi 

TRIBUNNEWS.COM - Demi menggalakkan vaksinasi dan menahan pandemi, Prancis melarang warga yang belum vaksin serta tidak membawa surat bebas Covid-19 untuk nongkrong.

Padahal Prancis memiliki kebiasaan tradisional untuk minum kopi dan makan croissant setiap pagi.

Namun ritual ini akan rumit karena diwajibkan membawa bukti vaksin dan surat bebas Covid-19 untuk nongkrong di kafe.

Dilansir Reuters, kartu kesehatan ini wajib ditunjukkan sebelum masuk restoran, bar, masuk ke rumah sakit untuk perawatan non-darurat, dan naik kereta api. 

Kebijakan ini dilakukan untuk menahan terjadinya gelombang empat infeksi Covid-19.

Baca juga: Bikin Sejarah, Tim Antah Berantah Liga Prancis Ingatkan Lionel Messi untuk Pikir Ulang Gabung PSG

Baca juga: Abaikan Seruan WHO, Jerman, Prancis dan Israel Tetap Berencana Gunakan Vaksin Booster

FOTO SEBAGAI ILUSTRASI: Tunawisma dan migran mendapat makanan saat menunggu untuk direlokasi setelah melakukan aksi menuntut perumahan, di Place des Vosges di Paris, Jumat (30/7/2021).
FOTO SEBAGAI ILUSTRASI: Tunawisma dan migran mendapat makanan saat menunggu untuk direlokasi setelah melakukan aksi menuntut perumahan, di Place des Vosges di Paris, Jumat (30/7/2021). (AFP)

Bulan lalu, Presiden Emmanuel Macron merilis dekrit untuk mendorong warganya ikut vaksinasi Covid-19.

Diketahui, tingkat vaksinasi di Prancis melonjak setelah berbagai hiburan dan aktivitas luar ruangan dibatasi.

Namun protes terkait hal ini juga meledak.

Menurut laporan The Guardian, lebih dari 237.000 melakukan demo di seluruh Prancis pada akhir pekan lalu untuk menentang pemberlakuan kartu kesehatan. 

Pendemo menganggap kebijakan itu melanggar kebebasan sipil mereka dan mendiskriminasi orang yang tidak ingin divaksin.

Diketahui jumlah pengunjuk rasa meningkat pada akhir pekan ini, setelah sebelumnya ada 200.000 orang yang turun ke jalan.

Pendemo percaya bahwa pass sanitaire (kartu kesehatan) melanggar prinsip paling mendasar Prancis yakni liberté dan egalité.

Menteri Kesehatan, Olivier Veran mengatakan Prancis memiliki target sedikitnya 50 juta orang telah divaksinasi satu dosis pada akhir bulan ini.

Ilustrasi kafe di London.
Ilustrasi kafe di London. (Flickr)

Jumlah tersebut mewakili 85% dari populasi yang memenuhi syarat vaksinasi.

Terkait demo, Menkes Olivier turut menyesali aksi orang-orang yang ia sebut "anti-vax, anti-sains dan anti-negara".

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan