Virus Corona
Warga Prancis Wajib Bawa Bukti Vaksinasi Jika Ingin Ngopi dan Makan Croissant
Demi menggalakkan vaksinasi dan menahan pandemi, Prancis melarang warga yang belum vaksin serta tidak membawa surat bebas Covid-19 untuk nongkrong.
Penulis:
Ika Nur Cahyani
Editor:
Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Demi menggalakkan vaksinasi dan menahan pandemi, Prancis melarang warga yang belum vaksin serta tidak membawa surat bebas Covid-19 untuk nongkrong.
Padahal Prancis memiliki kebiasaan tradisional untuk minum kopi dan makan croissant setiap pagi.
Namun ritual ini akan rumit karena diwajibkan membawa bukti vaksin dan surat bebas Covid-19 untuk nongkrong di kafe.
Dilansir Reuters, kartu kesehatan ini wajib ditunjukkan sebelum masuk restoran, bar, masuk ke rumah sakit untuk perawatan non-darurat, dan naik kereta api.
Kebijakan ini dilakukan untuk menahan terjadinya gelombang empat infeksi Covid-19.
Baca juga: Bikin Sejarah, Tim Antah Berantah Liga Prancis Ingatkan Lionel Messi untuk Pikir Ulang Gabung PSG
Baca juga: Abaikan Seruan WHO, Jerman, Prancis dan Israel Tetap Berencana Gunakan Vaksin Booster

Bulan lalu, Presiden Emmanuel Macron merilis dekrit untuk mendorong warganya ikut vaksinasi Covid-19.
Diketahui, tingkat vaksinasi di Prancis melonjak setelah berbagai hiburan dan aktivitas luar ruangan dibatasi.
Namun protes terkait hal ini juga meledak.
Menurut laporan The Guardian, lebih dari 237.000 melakukan demo di seluruh Prancis pada akhir pekan lalu untuk menentang pemberlakuan kartu kesehatan.
Pendemo menganggap kebijakan itu melanggar kebebasan sipil mereka dan mendiskriminasi orang yang tidak ingin divaksin.
Diketahui jumlah pengunjuk rasa meningkat pada akhir pekan ini, setelah sebelumnya ada 200.000 orang yang turun ke jalan.
Pendemo percaya bahwa pass sanitaire (kartu kesehatan) melanggar prinsip paling mendasar Prancis yakni liberté dan egalité.
Menteri Kesehatan, Olivier Veran mengatakan Prancis memiliki target sedikitnya 50 juta orang telah divaksinasi satu dosis pada akhir bulan ini.

Jumlah tersebut mewakili 85% dari populasi yang memenuhi syarat vaksinasi.
Terkait demo, Menkes Olivier turut menyesali aksi orang-orang yang ia sebut "anti-vax, anti-sains dan anti-negara".
Kartu kesehatan atau pass sanitaire diharapkan pemerintah bisa meningkatkan minat vaksin.
Kartu itu dapat berupa kode QR digital atau di atas kertas.
Kartu ini diberikan kepada mereka yang sepenuhnya divaksinasi, terbukti negatif Covid-19, atau baru pulih dari Covid-19.
Syarat ini telah berlaku sejak 21 Juli lalu untuk masuk bioskop, museum, atau teater dan perpanjangannya telah disetujui Dewan Konstitusi Prancis pada Kamis.
Beberapa negara Eropa lainnya seperti Italia telah memperkenalkan kartu kesehatan serupa, tetapi Prancis adalah yang paling komprehensif.
Menurut data Kementerian Kesehatan Prancis, 9 dari setiap 10 pasien corona yang dirawat di ruang intensif pada akhir Juli belum divaksinasi.

Baca juga: Reaksi Turki, Saudi, Jerman, Prancis, AS, dan PBB Tanggapi Krisis Politik di Tunisia
Baca juga: Kasus Harian Corona Indonesia Peringkat ke-2 di Dunia 9 Agustus 2021, Tambah 20.709 Positif
Undang-undang yang mengatur persyaratan izin kesehatan akan tetap berlaku hingga pertengahan November.
Hal ini juga menuntut vaksinasi wajib tenaga kesehatan.
Menurut Worldometers pada Senin (9/8/2021), Prancis memiliki angka infeksi 6,3 juta terhitung sejak awal pandemi.
Ada 112.220 kasus kematian terkait corona yang dilaporkan.
Berita terkait Virus Corona
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)