Jumat, 29 Agustus 2025

Virus Corona

WHO Pertimbangkan Penamaan Varian Covid-19 Berdasarkan Rasi Bintang setelah Huruf Yunani Habis

WHO sebut penamaan varian Covid-19 nantinya mungkin diambil dari rasi bintang, setelah penamaan dengan huruf Yunani telah digunakan semua.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
Freepik: kjpargeter/rawpixel.com
Ilustrasi Covid-19 dan rasi bintang. WHO sebut penamaan varian Covid-19 nantinya mungkin diambil dari rasi bintang, setelah penamaan dengan huruf Yunani telah digunakan semua. 

TRIBUNNEWS.COM - WHO sebut penamaan varian Covid-19 nantinya mungkin diambil dari rasi bintang, setelah penamaan dengan huruf Yunani telah digunakan semua.

Dilansir Sky News, Maria Van Kerkhove, pimpinan teknis Covid-19 WHO, juga memperingatkan bahwa varian baru yang kebal vaksin "mungkin" bisa muncul.

WHO pertama kali menamai varian Covid-19 dengan huruf alfabet Yunani pada Mei lalu.

Sejauh ini, 11 varian telah diberi nama - termasuk strain Delta, Beta dan Alpha.

Dr Maria Van Kerkhove mengatakan kepada Telegraph, WHO sedang mencari nama-nama baru jika semua 24 huruf alfabet Yunani telah habis.

Saat ini, penamaan dengan rasi bintang sedang dipertimbangkan.

Baca juga: Mantan Direktur WHO Asia Tenggara Sikapi Kematian Akibat Covid-19 di Indonesia

Baca juga: Daftar Negara yang Lanjutkan Booster atau Vaksinasi Covid-19 Dosis Ketiga, Meski WHO Tak Menyarankan

Dr Maria Van Kerkhove
Dr Maria Van Kerkhove (Twitter GHS)

Ini berarti varian virus corona dapat dinamai berdasarkan rasi bintang seperti Orion, Hydra, Crux, Pegasus, Leo dan lainnya.

Dr Van Kerkhove mengatakan: "Kami mungkin akan kehabisan alfabet Yunani, tetapi kami sudah mempertimbangkan rangkaian nama berikutnya."

"Kami sebenarnya sedang mempertimbangkan konstelasi bintang."

WHO sedang mencari proposal untuk memastikan tidak ada dirugikan dengan nama-nama itu, tambahnya.

Ia sebelumnya memperingatkan penamaan varian berdasarkan di mana mereka pertama kali diidentifikasi dapat berakibat pada "stigmatisasi" suatu negara atau tempat.

Tahun lalu, ia membuat permintaan untuk sistem penamaan baru untuk menghindari hal ini terjadi.

Sementara itu, Dr Van Kerkhove mengklaim varian baru yang dapat menghindari tindakan pencegahan seperti vaksin adalah "ancaman nyata".

Inilah sebabnya mengapa negara-negara "kritis" tidak hanya mengandalkan vaksin, tetapi juga mengandalkan segala cara untuk menurunkan transmisi, tambahnya.

Pejabat WHO itu juga memperingatkan, mutasi baru yang berbahaya lebih mungkin muncul di tempat-tempat dengan tingkat penularan yang tinggi.

Mengenal Varian Covid-19, dari Alpha, Beta hingga Delta Plus, Mana yang Lebih Berbahaya?

Virus corona yang menyebabkan Covid-19 terus menyebar bahkan memunculkan varian-varian baru.

Varian-varian Covid-19 itu kemudian dimasukkan dalam dua kategori, yaitu Variants of Interest (VOI) dan Variants of Concern (VOC).

Apa itu VOI dan VOC dan varian apa saja yang masuk kategori tersebut?

Berikut ulasannya seperti yang dikutip dari abplive.com.

Baca juga: Kasus Covid-19 Dunia Didominasi Varian Delta, CDC: Perang Telah Berubah

Baca juga: 10 TANYA JAWAB Terkait Varian Covid-19 Delta dan Delta Plus, Apa Saja Gejalanya?

Ilustrasi virus corona
Ilustrasi virus corona (Freepik)

Pengertian Varian

Seiring berjalannya waktu, virus corona menyebar, bermutasi dan berubah bentuk.

Ketika virus berpindah dari satu orang ke orang lain, virus itu berubah bentuk beberapa kali.

Selama perubahan ini, virus bisa menjadi lebih berbahaya dari sebelumnya atau menjadi lebih lemah dari sebelumnya.

Sebagai analogi, ketika virus membuat fotokopinya di dalam tubuh, fotokopi yang berkali-kali akan menjadi sedikit berbeda dari yang pertama.

Ini yang disebut varian baru.

Varian tersebut dibagi menjadi dua kategori, Variants of Interest (VOI) dan Variants of Concern (VOCs).

Menurut informasi, WHO sejauh ini mencatat 12 varian dalam kategori berbeda itu.

Variant of Interest (VOI)

Rupanya, virus corona Covid-19 telah berubah bentuk lebih dari 24 ribu kali sejauh ini di seluruh dunia.

Dalam kebanyakan kasus, efeknya tidak terlalu parah atau sama sekali tidak aktif.

Namun saat suatu varian menunjukkan perubahan struktur dan sifatnya setelah mutasi, perubahan itu dianggap sebagai varian yang berbeda.

Awalnya, varian apa pun itu dimasukkan dalam kategori Variant of Interest.

Para ilmuwan melakukan penelitian terhadap varian-varian tersebut, mengumpulkan data dan mencoba mencari tahu apakah satu varian virus tertentu berbahaya atau tidak.

Variants of Concern (VOC)

Menurut WHO, Variants of Concern adalah jenis virus yang menyebar sangat cepat, dapat meningkatkan angka kematian, mengurangi efektivitas vaksin atau menggagalkan penanganan medis sebelumnya terhadap penyakit tersebut.

Sangat penting untuk mengawasi varian jenis ini ketika virus mengubah sifat dan strukturnya.

Sejauh ini, 4 varian telah dimasukkan dalam kategori Variants of Concern, yaitu varian Alpha, Beta, Gamma dan Delta.

Sementara itu, varian Eta, Iota, Kappa dan Lambda masih dimasukkan dalam kategori Variant of Interest.

Mengenal varian-varian yang termasuk dalam Variants of Concern

Variants of Concern 31 Juli 2021
Variants of Concern (WHO)

1. Varian Alpha

Varian Alpha pertama kali ditemukan di Inggris selatan pada September 2020, yang kemudian ditempatkan dalam kategori Variant of Concern pada Desember 2020.

Para ilmuwan menamakannya B.1.1.7.

Penderita varian ini bisa menjadi sakit parah dalam 28 hari dan bisa meninggal setelah mencapai ICU.

Varian ini awalnya dianggap berbahaya tetapi setelah vaksinasi cepat, penyakit ini dapat dikendalikan.

2. Varian Beta

Varian Beta pertama kali ditemukan di Afrika Selatan pada Mei 2020.

Pada Desember 2020, Varian Beta masuk dalam kategori Variant of Concern.

Menurut Universitas Johns Hopkins, varian ini memiliki kemampuan untuk menginfeksi kembali orang yang telah pulih dari virus Covid-19.

Bersamaan dengan itu, data awal dari para peneliti menunjukkan bahwa vaksin memberikan perlindungan minimal terhadap varian ini.

Ilmuwan menamakannya varian ini sebagai B.1.351, B.1.351.2, B.1.351.3.

3. Varian Gamma

Varian Gamma pertama kali ditemukan di Brasil pada tahun 2020.

Pada Januari 2021, varian Gamma masuk dalam kategori Variants of Concern.

Varian Covid-19 ini bahkan menyebar lebih cepat dari varian sebelumnya.

Varian gamma juga dapat lolos dari kekebalan tubuh.

4. Varian Delta

Varian Delta ditemukan di India pada Desember 2020, dan sudah masuk dalam kategori Variants of Concern.

Nama ilmiah varian ini adalah B.1.617.2.

Varian ini dianggap telah meningkatkan transmisibilitas.

Orang yang terkena varian ini umumnya mengalami gangguan pendengaran, masalah lambung, dan pembekuan darah.

Sejak kasus pertamanya, varian Delta telah memicu ketakutan di seluruh dunia.

Selain di India, varian baru ini telah menyebabkan malapetaka di banyak negara di dunia termasuk Inggris, Amerika, Rusia, Brasil, dan Singapura.

Untuk itu, kementerian kesehatan banyak negara termasuk Inggris, Jerman, Rusia telah mengeluarkan peringatan bahayanya varian ini.

5. Varian Delta Plus

Varian Delta plus hanya berbeda sedikit dari varian Delta.

Varian baru Delta Plus (AY.1) ini terbentuk dari mutasi Delta (B.1.617.2) yang pertama kali terdeteksi di India.

Selain itu, mutasi bernama K41N yang ditemukan pada varian beta di Afrika Selatan juga memberikan gejala.

Oleh karena it, varian ini dianggap lebih berbahaya daripada varian lainnya.

Beberapa ahli virus khawatir bahwa varian ini 35-60% lebih menular daripada Alpha.

Kementerian Kesehatan Union, mengutip Konsorsium Genomics SARS Cove-2 India, menggambarkan Delta Plus sebagai penyebab keprihatinan besar.

Sebuah varian virus dianggap mengkhawatirkan bila lebih menular dan dapat menyebabkan penyakit serius.

WHO juga mengawasi hal ini.

Mengenal varian-varian yang termasuk dalam Variants of Interest

Variants of Interest 31 Juli 2021
Variants of Interest (WHO)

1. Varian Kappa

Setelah varian Delta Plus Covid-19, masyarakat diresahkan dengan varian Kappa.

Namun, pemerintah telah mempertimbangkan varian Kappa sebagai Variant of Interest bukan sebagai Variant of Concern.

Saat ini, tidak banyak kasus varian Kappa, tetapi perkiraan gelombang baru Covid-19 dengan varian berbeda dapat menambah tantangan.

2. Varian Lambda

Asal usul varian ini diyakini berada di Peru, Amerika Selatan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memberikan informasi tentang varian lambda dalam laporan mingguannya.

Varian lambda Covid-19 muncul sebagai ancaman baru.

Menurut Kementerian Kesehatan Malaysia, sejauh ini varian lambda sudah menyebar ke 30 negara.

3. Varian Eta

Pada Desember 2020, pasien terinfeksi varian Eta ditemukan di banyak negara secara bersamaan.

Eta dimasukkan dalam kategori Variant of Interest pada Maret 2021.

4. Varian Iota

Kasus pertama Varian Iota ditemukan di AS pada November 2020.

Setelah itu, WHO memasukkannya ke dalam kategori Variant of Interest pada Maret 2021.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Berita lainnya seputar varian Covid-19

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan