Minggu, 10 Agustus 2025

Virus Corona

Thailand Kembangkan Vaksin Covid-19 Metode Semprotan Hidung

Dua vaksin virus corona atau Covid-19 yang menggunakan metode semprotan hidung sedang dikembangkan Thailand

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Adi Suhendi
freepik.com
Ilustrasi vaksin. Dua vaksin virus corona atau Covid-19 yang menggunakan metode semprotan hidung sedang dikembangkan Thailand 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, BANGKOK - Dua vaksin virus corona atau Covid-19 yang menggunakan metode semprotan hidung sedang dikembangkan Thailand dan akan mulai diuji coba pada manusia pada akhir tahun ini.

Hal ini menyusul keluarnya hasil yang menjanjikan dalam uji coba yang dilakukan sebelumnya pada hewan tikus.

"Dikembangkan oleh Pusat Nasional untuk Rekayasa Genetika dan Bioteknologi, vaksin tersebut didasarkan pada adenovirus dan influenza," kata Wakil Juru Bicara pemerintah Thailand, Ratchada Thanadirek.

Setelah melakukan uji coba pada tikus, tahap pertama uji coba pada manusia pun harus dimulai pada akhir tahun ini.

"Namun kami masih menunggu persetujuan dari regulator makanan dan obat," jelas Thanadirek.

Baca juga: Polda Metro Jaya Akan Lakukan Vaksinasi Covid-19 Door to Door di Wilayah Jakarta

Dikutip dari laman Channel News Asia, Rabu (11/8/2021), uji coba tersebut juga akan menguji perlindungan terhadap varian B.1.617.2 (Delta), dengan tahap kedua akan jatuh tempo pada Maret 2022.

"Jika hasilnya bagus, produksi untuk penggunaan yang lebih luas ditargetkan pada pertengahan 2022," ujar Thanadirek.

Penelitian pun telah dilakukan di negara-negara di seluruh dunia untuk mengembangkan vaksin metode semprotan hidung ini demi membantu mencegah dan menangani Covid-19.

Terutama karena lapisan hidung telah diidentifikasi sebagai titik masuk utama virus ini.

Baca juga: Kematian Covid-19 Tinggi, Pemimpin Iran Ali Khamenei Instruksikan Impor dan Produksi Vaksin

Sementara itu, vaksin lainnya buatan Thailand, yakni yang menggunakan platform messenger RNA (mRNA) dari Universitas Chulalongkorn dan virus tidak aktif yang dikembangkan oleh Universitas Mahidol, akan memulai uji coba pada manusia fase kedua di bulan ini.

Kampanye program vaksinasi Thailand sejauh ini masih mengandalkan vaksin Sinovac, AstraZeneca, dan Sinopharm.

Sedangkan vaksin Pfizer-BioNTech digunakan sebagai dosis ketiga atau tambahan (booster) yang difokuskan bagi tenaga kesehatan yang telah menerima dua dosis vaksin Sinovac.

Baca juga: Kemenkes: Lonjakan Angka Kematian Covid-19 Akibat Update Data yang Terlambat

Menteri Kesehatan Thailand, Anutin Charnvirakul mengatakan pada hari Rabu ini bahwa 32,5 juta dosis vaksin Pfizer-BioNTech akan didatangkan pada tahun ini.

Angka itu terdiri dari pesanan 30 juta dosis dan sisa dosis lainnya adalah yang disumbangkan dari Amerika Serikat (AS).

Hingga saat ini, baru sekitar 6,8 persen penduduk Thailand yang telah mendapatkan vaksinasi penuh dari total populasinya.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan