Konflik Politik di Malaysia
Pemerintahan Muhyiddin Tetapkan Tanggal untuk Mosi Tidak Percaya, Abaikan Seruan Digelar Lebih Cepat
Pemerintahan Muhyiddin Yassin mengumumkan mosi kepercayaan akan digelar 7 September mendatang, abaikan seruan Raja yang ingin digelar lebih cepat
Penulis:
Tiara Shelavie
Editor:
Sri Juliati
Muhyiddin membutuhkan dukungan mayoritas sederhana yaitu minimal 111 anggota parlemen untuk mempertahankan kekuasaan.
Muhyiddin memiliki dukungan dari 114 anggota parlemen sebelum UMNO mengatakan beberapa anggota parlemennya telah menarik dukungannya.
UMNO mengatakan 12 anggota parlemennya telah menarik dukungan dari Muhyiddin, sedangkan raja pekan lalu mengatakan kepada PM, hanya delapan orang telah menarik dukungan mereka.
Sejak itu, dua anggota parlemen UMNO lainnya telah menarik dukungan untuk Muhyiddin.
Jumlah itu membuat jumlah anggota parlemen yang mendukung PM menjadi 104, tetapi itu hanya berdasarkan deklarasi publik oleh anggota parlemen UMNO.
Situasi bisa saja berubah pada saat mosi tidak percaya dilaksanakan.
Gopal Sri Ram, mantan hakim federal, mengatakan pernyataan anggota parlemen yang menyatakan atau menarik dukungan untuk pemimpin harus dilakukan di Parlemen.
"Pernyataan seperti itu tidak berpengaruh dalam hukum tata negara. Lantai Dewan Rakyat adalah tempat yang tepat untuk menguji kepercayaan," katanya kepada kantor berita negara Bernama.
"Anda lihat, bahkan jika 30 atau 40 orang membuat pernyataan di luar Dewan, itu tidak berarti apa-apa."
Mosi percaya diri untuk PM adalah hal yang normal

Sementara itu, Muhyiddin mengatakan dia tidak khawatir tentang mosi tidak percaya, Bernama melaporkan.
"Mosi kepercayaan perdana menteri adalah hal yang normal di Parlemen, tetapi yang harus dipertimbangkan adalah situasi dan masalah negara saat ini," katanya kepada wartawan saat berkunjung ke negara bagian Johor.
"Bisakah negara menangani lebih banyak masalah jika ada perubahan pemerintah atau kekacauan politik? Saya tidak mengantisipasi itu … tetapi itu dapat mempengaruhi rencana pemulihan nasional dan upaya lain seperti program vaksinasi."
PM membicarakan kondisi Malaysia yang berada dalam krisis akibat infeksi COVID-19.
Sementara itu, Koalisi untuk Pemilu yang Bersih dan Adil (Bersih 2.0), sebuah pengawas akar rumput lokal, memperkirakan akan ada lebih banyak kejahatan politik sampai mosi tidak percaya digelar bulan depan.
Kelompok itu mengatakan pekan lalu bahwa penundaan pemungutan suara dapat menyebabkan partai-partai menawarkan bujukan "pintu belakang" dan konsesi kepada anggota parlemen untuk mendapatkan dukungan selama mosi tidak percaya.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Berita lainnya seputar Konflik Politik di Malaysia